[free RP] 1st practice~ (maybe)

First topic message reminder :

Location: Unknown Shopping District
Time: 10:30
other: siapa saja boleh masuk~ sekalian latihan buat roleplay (kalau belom pernah)
========================================================================
aku sedang berjalan di sebuah shopping district. aria menyuruh ku untuk membeli bahan makanan. karena di rumah ada rhieve, aku tidak terburu-buru. aku menikmati keramaian di sekitar sambil bersenandung kecil.

enak, ya... kalau ketemu seseorang.....batinku

Quote :

"Baiklah, kita sudah sampai... Silahkan menikmati pestanya, saya permisi dulu."

spade melangkah pergi
"ya~ selagi disini, aku ingin bertemu reinette~"aku berjalan masuk ke mansion itu

Quote :

"Oy! Baka Rei! Ruang kerjaku agak berantakan! Kau rapikan sana!!"

aku mendengar suara dari lorong lantai atas. saat aku berjalan kesana, aku melihat mia, reinette dan alderd disana

"hai~ semuanya~"aku menyapa mereka

Quote :

hai~ semuanya~

"Oh hai Lucielle! tumben kau tak bareng Aria??" tanyaku pada Lucielle.

[/quote] Oh Aria kan gak suka acara ngumpul-ngumpul kayak begini.

Quote :

"Oh ya! Ngomong-ngomong kau lihat! Spade?" Tanya ku pada Lucielle.

Lihat.[/quote]

"Oh! Ya sudahlah! Aku minta dia saja yang membersihkan ruang kerjaku sesudah afternoon tea." kata ku sambil kembali keruang kerjaku.

Sudah selesai dengan urusan menaruh bahan makanan, aku memutuskan untuk melihat master dan yang lainnya yang sedang berpesta. Yah, aku cemas karena bisa saja mereka membuat berantakan sesuatu lagi? Yah, walaupun tidak pasti, tetapi tetap saja.

Quote :

"Oh ya! Ngomong-ngomong kau lihat! Spade?" Tanya ku pada Lucielle.

"Ada apa master...?" aku langsung menghampiri mereka dan juga mencium tangan master sama seperti yang aku lakukan biasanya. Entah sejak kapan itu menjadi kebiasaanku.

"Oh! Kau Spade! Tolong nanti sehabis Afternoon tea bereskan ruang kerjaku yang agak berantakan." Kataku pada Spade tanpa rasa bersalah.

Quote :

Kenapa tak meminta Reinette saja master??

"Aku tak mau ruang kerjaku meledak seperi kemarin. Akibat baka Rei." kataku sambil melirik tajam baka Rei.

Quote :

Baiklah master.

"Oh ya! untuk afternoon tea... aku mau dessertnya jangan terlalu manis." sambil mulai berjalan lagi keruang kerjaku.

Quote :

"Oh! Kau Spade! Tolong nanti sehabis Afternoon tea bereskan ruang kerjaku yang agak berantakan." Kataku pada Spade tanpa rasa bersalah.

Sudah aku duga akan seperti ini, yah tidak aneh lagi kalau memang master memberantakkan seluruh ruang kerjanya. Kegiatan itu hampir setiap hari dia lakukan dan setiap hari juga aku membersihkannya. "Jadi, ruang kerja anda berantakan lagi, master?" Jawabku dengan sedikit mengubah nada bicaraku.

Quote :

"Oh ya! untuk afternoon tea... aku mau dessertnya jangan terlalu manis." sambil mulai berjalan lagi keruang kerjaku.

"Baiklah, aku akan menyiapkan puding buah dengan beberapa isi rahasia..." Jawabku sambil tersenyum, yah memang aku sering memasukkan beberapa bahan rahasia, dan master tetap menyukainya. "Tehnya bagaimana dengan black tea?" Tanyaku.

Quote :

Tehnya bagaimana dengan black tea??

"Setuju!!!!"

Quote :

Baiklah master.

"Oh ya! dan kau jangan lupa membereskan beberapa kecerobohan yang Reinette buat dihalaman belakang ya..." kataku yang sudah mulai agak takut karena Spade sudah mengubah nada bicaranya.

Quote :

Master!!! Kok dibilangnya kecerobohan sih! itukan gak sengaja!

"Iya-iya" kataku yang sudah mulai agak pusing dangan keributan pesta ini.

Quote :

Dan master kenapa tidak memakai gaun pilihanku?!

"Aku tidak suka gaun itu..." sambil mulai berjalan keluar untuk menghirup udara segar.

Maaf, karena saya terlambat, saya flashback deh
____________________________________________________________________________________

Quote :

"Jadi kau sibuk?!"

Belum sempat aku menjawabnya, master Mia memanggilku. Memanggil namaku dengan sebutan yang seperti biasanya, Baka Rei

Quote :

"Oy! Baka Rei! Ruang kerjaku agak berantakan! Kau rapikan sana!!".

Saat Mia menyuruhku, Al hanya bisa menggelengkan kepalanya. Aku heran, apakah setiap hari dia membuat ruang kerjanya berantakan?! Tetapi mendengar perkataan masterku, aku hanya bisa mengangguk.

Tidak lama, seseorang datang menghampiri kami bertiga. Seseorang yang tidak asing lagi bagiku, adik dari Sebastian, Lucielle Michaelis. Sebenarnya aku juga kangen dengan dia, tetapi aku tidak mampu menyambutnya dengan 'hal' yang lebih.

Quote :

"hai~ semuanya~"

Sapaanya membuatku bisa tersenyum.

Quote :

"Rei-senpai! ayo kita benahi rumah ini"

Kata-kata Al tadi diungkapkan lewat tarikan tangannya juga. Padahal aku ingin berbicara pada Lucielle tetapi, Al sudah mengajakku...

Ah, sudahlah.

Aku dan Alderd meninggalkan Lucielle.

Quote :

"Rei-senpai! ayo kita benahi rumah ini"

alderd dan reinette melangkah meninggalkan ku

"ah, hei~! jangan tinggalkan aku~!"teriakku kepada mereka berdua
"bukannya kalau bekerja itu ga boleh pacaran?"tanyaku

Sebelum kami beranjak, Lucielle mencegah kami dengan berteriak

Quote :

"ah, hei~! jangan tinggalkan aku~!"

pada kami berdua

Lantas, mendengar kata-kata Lucy aku hanya bisa terkejut, Al pun juga begitu. Setelah Lucy menghentikan kami, kami berdua kembali menghadap Lucy.

Quote :

"bukannya kalau bekerja itu ga boleh pacaran?"

"??!" Jantungku terhentak begitu Lucy melontarkan kata-kata tersebut. Bisa dipredikisi bahwa sekarang wajahku menjadi merah padam. Kutatap Al, dia hanya mengangkat alisnya sebelah.

Pacaran?!

"Ahh... kami tidak..." Jawabku tersendat

Lucielle datang kesini, ia menghampiri kami berdua. Kami berdua yang sedang berdiri berhadapan. Dikejutkan dengan suara khasnya.

Quote :

"hai~ semuanya~"

Kami berdua serentak menoleh padanya. Reinette hanya bisa tersenyum melihat kedatangan Lucielle. Sedangkan aku? sepertinya hampir tidak bisa merespon apa-apa. Ah! aku jadi mengingat perintah Mia tadi, Reinette disuruh untuk merapikan ruangannya. Aku ingin membantu Reinette yang pasti akan sibuk.

"Rei-senpai! ayo kita benahi rumah ini" Kataku sambil menarik tangan Reinette

Reinette menurutiku, ia sedikit menoleh kebelakang untuk menengok Lucielle. Wajahnya seperti tidak rela bila Lucielle ditinggalkan begitu saja. Tetapi, ia akhirnya mengikutiku berjalan.

Quote :

"ah, hei~! jangan tinggalkan aku~!"

Lucielle mencegah kami dari belakang lewat teriakannya. Cukup keras untuk membuat kami berdua menghentikan langkah kami.

Quote :

"bukannya kalau bekerja itu ga boleh pacaran?"

Apa maksudnya?!!

Wajah Reinette merah begitu Lucielle mengatakan hal itu. Kata-katanya tersendat ketika kalimat itu keluar dari bibir lembutnya

Quote :

"Ahh... kami tidak..."

Tanpa basa-basi, langsung saja kujawab

"Jadi, kau mau ikut membantu, Lucielle?!" Seruku sambil menghiaskan wajahku dengan senyum

Quote :

"Jadi, kau mau ikut membantu, Lucielle?!"

Al memotong kalimatku, wajahnya penuh dengan senyuman begitu kata-kata itu terlontar. Al sepertinya memang tahu maksud Lucy. Jadi, kutambahkan saja deh.

"Iya~ Lucy juga boleh ikut membantu! kami berdua senang kok"

Fuuhh... Alderd pun tidak berpikir yang macam-macam, syukurlah.

Quote :

"Jadi, kau mau ikut membantu, Lucielle?!"

"ya~ tentu saja!"kata ku dengan riang

Quote :

"Iya~ Lucy juga boleh ikut membantu! kami berdua senang kok"

"sip! ayo! kita bereskan rumah mia!"kata ku dengan bersemangat

Quote :

"sip! ayo! kita bereskan rumah mia!"

Kami bertiga bergegas. Entah kenapa rasa rinduku pada kakak berlalu semenjak mereka berdua datang. Mereka memang sudah seperti kakakku sendiri.

Menepuk tangan sedikit, aku sudah selesai untuk menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk afternoon tea. Pie buah, tentu saja aku memilih buah yang tidak terlalu manis dan juga black tea yang masih hangat.

Aku segera berjalan untuk menemui master sebelum pai itu menjadi dingin. Membuka pintu pesta itu dan mencari sosok yang seharusnya ada disana.

"Master, teh dan kuenya sudah siap... Apakah anda ingin memakannya sekarang?" Aku hanya melihat kearah kerumunan orang itu.

OOT : maaf dah lama g OL o.o

"Hah~ lapar~ Spade bikin afternoon teanya mesti selalu tepat waktu ya??" Kataku yang bosan sambil melihat pemandangan dari balkon.

"Tau begini aku mendingan ke ruang kerjaku sambil mengerjakan berkas-berkas deh..." kata ku yang sudah bosan tingkat tinggi

Quote :

Master, teh dan kuenya sudah siap... Apakah anda ingin memakannya sekarang

"Ya! Aku bosan! aku mau memakannya sekarang!!!" kataku yang langsung mengalihkan pandangganku dari pemandangan yang sedari tadi ku lihat.

------------------------------------------------------------------------------

OOT: Maaf lama ya...

aku, reinette dan alderd telah selesaqi membersihkan main hall.
sedangkan masih banyak bagian rumah yang harus di bereskan

"mia mah parah. satu rumah di berantakin... kalau master, cuma kamarnya doang yang berantakan. tapi, berantakannya bukan main..."keluhku
saat kami ingin berjalan ke perpustakaan, aku menyadari sesuatu

"ng... rei, aku mau tanya, spade itu...."aku berhenti sejenak (lagi)

"eto... sekarang saya jadi ragu-ragu untuk mengatakan ini..."batinku
"spade itu demon, ya?"tanyaku

Main hall mansion sudah beres dirapikan oleh kami.

Ya... walaupun tadi sedikit ada kecerobohanku waktu mengelap jendela.

Setelah main hall ini dibersihkan, kami masih mempunyai tugas banyak yang harus dikerjakan. Tapi karena kami mengerjakannya bertiga, pekerjaan ini jadi terasa ringan.

Quote :

"mia mah parah. satu rumah di berantakin... kalau master, cuma kamarnya doang yang berantakan. tapi, berantakannya bukan main..."

Kata-kata Lucy membuatku ingin menambahkannya dengan majas hiperbola

"Yaaa~ kalau aku boleh jujur aku lebih memilih mastermu~~ kalau kamar yang berantakan saja aku mungkin bisa mengganti dekorasi-nya menjadi dekorasi rumah hantu... tapi kalau sudah satu mansion yang berantakan... apa mansion ini akan menjadi haunted house?!"

Alderd tertawa kecil sambil mengikat tirai yang menutupi jendela yang tadi kubersihkan. Tanpa sadar kami berdua jadi bergurau dan tertawa bersama.

Quote :

"ng... rei, aku mau tanya, spade itu...."

Quote :

"spade itu demon, ya?"

Ah, aku merasa Lucy tadi berbicara padaku. Tapi aku tidak mendengarnya karena suara tertawa kami berdua cukup menyumbat telingaku dari suara-suara lain.

"Maaf, Lucy?! tadi kau mengatakan apa?!"

Quote :

"Maaf, Lucy?! tadi kau mengatakan apa?!"

Rei bertanya kepada ku

"teryata dia tidak dengar..."

"itu... spade itu...."aku tidak melanjutkan kata-kata karena spade mendatangi kami

Quote :

"itu... spade itu...."

Kalimat Lucielle terpotong begitu Spade datang menghampiri kami bertiga. Aku mengehentikan pekerjaanku sebentar dan menyambut kedatangan Spade dengan sapaan yang 'lembut'.

"Yo! Spade~!"

Di Chronne Mansion...

"Grrh....." Aria tampak geram sekali.
"DIMANA SI LUCY BA***AT ITU?!" teriak Aria mendadak sambil menggebrak meja
"Beli bahan buat snack aja 3 jam! Dia pasti main-main ke tempat si fujo itu dan lupa sama tugasnya!! Biar kucari dia, terus KUBUNUH!!" Aria langsung bangkit dari kursinya dan mengambil beberapa pakaian rakyat jelata (hei, jangan lupa! dia itu noble!) dari dalam lemarinya

Di halaman Elmard Mansion, atau lebih spesifiknya, dibalik semak-semak

"Kata orang-orang di sekitar shopping district, dia ketemu sama orang yang ciri-cirinya mirip Spade. Jadi, mungkin dia ada di dalam sini. Dammit! harusnya aku bawa dress! yah, tapi aku juga nggak mau ketemu orang banyak sambil mengenakan dress, sih" gumam Aria
"Ah! yang penting, coba masuk dulu!"Aria langsung berdiri dan masuk--- maaf, maksud saya memanjat dinding mansion dan masuk lewat jendela lantai dua (menghindari kontak dengan sesama noble) yang untungnya nggak ketahuan

Di dalam mansion
"Lho, ada Spade! Eh, dia masuk ke ruangan itu.. Jangan-jangan Lucielle di dalem..."Aria menuju ke pintu dimana Spade masuk. dia mendengar suara Reinette

Quote :

"Yo! Spade~!"

"Ah! si fujo juga ada! Aku harus menghentikan mereka sebelum si Lucielle bawa pulang firus fujoshi dan nular ke aku!"pikir Aria. Tiba-tiba, ada sesuatu yang terlintas dalam otaknya
"Kalau Rhieve kena firus fujoshi.... AH, NOOO!!! Otou-sa-- eh, Butlerku masa se-nggak normal itu?!"batin Aria lagi
"AH! Langsung dobrak aja pintu ini!" Aria mulai nggak sabar dan mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu

baru saja aku ingin menanyakan sesuatu sama spade, aku merasakan kehadian master....

"ekh! sembunyikan aku!!!"aku berkeliling mencari tempat persembunyian
dan akhirnya aku memilih bersembunyi di bawah meja yang bertaplak (taplaknya nutup sampai bawah)
aku membuka sedikit taplak meja itu dan melancarkan pandangan kalau-kau-beritahu-kau-mati kepada rei, alderd dan spade

"HEAAAAH!!" Aria langsung menendang pintu dan melihat Reinette dan Spade

hanya mereka berdua...

"Wah, saya ganggu kencan orang, ya?" kata Aria spontan begitu menyadari sesuatu

1. mereka cuma berdua
2. dalem sebuah ruangan
3. muka mereka kaget banget

"Maaf udah ganggu" kata Aria lagi

OOT: @
^
kan ada alderd...

Quote :

"HEAAAAH!!"

master mendobrak pintu perpustakaan

ia terdiam sesaat

Quote :

"Wah, saya ganggu kencan orang, ya?"

Quote :

"Maaf udah ganggu"

kata master lagi

ia pun berjalan keluar...
untung saja dia tidak sadar......

"oh, ternyata ada alderd juga.... maaf, saya nggak sadar...." kata Aria dengan tenang dan gampangnya sambil kembali menongolkan (?) kepalanya kedalam ruangan tadi lalu langsung pergi

"Tapi, kayaknya firasatku bilang aku lebih percaya sama orang awam daripada para butler yang bisa aja bersekongkol menyembunyikan si lucielle. yah, cepat atau lambat juga dia pulang.... sekarang tinggal pikirin hukumannya.....kukuku.... apa si rhieve kuseret kedalemnya juga, ya~~?" pikir aria dalam hati sambil berjalan menuju jendela

lalu, dia loncat dari jendela dan mendarat dengan selamat di halaman, dan langsung pulang

OOT: garing sumpah

Gratisan. Kata itu telah membawa seorang demon eksentrik nan aneh ke sebuah shopping district yang cukup lengkap. Mungkin saja setan aneh ini akan menemukan toko yang menyediakan tester, lalu ia akan mengambil tester itu banyak-banyak dan menimpannya sebagai perbekalan. Ah, gratisan. Teman terbaik bagi seseorang yang sedang kelaparan dan tidak punya uang.

Selama jalan-jalan melihat dengan teliti satu demi satu, adakah toko yang memberikan tester, masih saja tidak menemukan. Tidak ada cara lain selain menjual informasi rupanya. Paling tidak dengan menjual informasi, hari ini setan Void dapat makanan untuk dimakan. Melas mengenaskan, seorang demon yang seharusnya superior bisa terlantu-lantu dijalan, mencari makanan.

Void pun akhirnya menyerah dalam perburuannya mencari tester. Matanya mencari-cari seseorang yang dapat dijadikan 'korban'. Sebuah pemandangan dimana terdapat beberapa oang yang cukup ribut dan tidak dikenalnya sama sekali. Menghela nafas, lalu memasang senyum bisnis. Dirinya melangkahkan kaki, dan berjalan menuju mereka.

"Halo" Sapanya pada orang-orang itu.

"Maukah mendengar masa depan anda?" Iklannya sambil tersenyum lebar.

Ah, ada jaminan Void akan di usir. Siapa juga yang tiba-tiba mau diramal? Lagipula, meskipun ia terkenal, tidka berarti semua mengenalnya. Dirinya sudah mengeraskan hati, bersiap menghadapi penolakan. Well, here it go!