Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum
Welcome to our forum, Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum.
Please sign in, don't have an account? You can sign up now!
Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum
Welcome to our forum, Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum.
Please sign in, don't have an account? You can sign up now!
Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum

An Indonesian Kuroshitsuji roleplay forum, join our base!
 
PortalIndeksPencarianLatest imagesPendaftaranLogin
New storyline for roleplay! Check Roleplay section for complete information~
Bagi member lama yang sudah membuat chara, mohon disesuaikan dengan peraturan, dan storyline yang baru~
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Similar topics
Navigation
 Portal
 Indeks
 Anggota
 Profil
 FAQ
 Pencarian
Forum
Latest topics
» Keaktifan forum
[GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyMon May 28, 2018 12:09 pm by

» perkenalan
[GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyMon Jul 06, 2015 12:22 pm by

» Perkenalan
[GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyThu Jun 25, 2015 8:10 pm by

» Jung Nanami | Human(Half Vampire) | Civilian
[GX Fantasy] The Story Fantasya EmptySun Jun 01, 2014 10:12 pm by

» Azzura Dolores | Allence Family
[GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyFri May 30, 2014 11:41 pm by

» mau tanya soal Civilian
[GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyFri May 30, 2014 10:16 pm by

» Perkenalan
[GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyFri May 30, 2014 6:28 pm by

» Poker Online, Poker Facebook, Judi Online, Nagapoker
[GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyMon Apr 28, 2014 1:28 pm by

» Azusama Joe / Human / Chronne Family Member
[GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyThu Apr 03, 2014 11:17 pm by

Affiliates
free forum
affhayori
affda

Photobucket

Photobucket
affliates
affliates
Top posters
Aria Chronne
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Reinette Sutcliff
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Nonohana Kizure
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Ellie Xiorna
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Sueth Yuelight
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Wakabayashi Genzo
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Clearesta Allence
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Persona
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Alaude Von Novizio
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Licla
[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_lcap[GX Fantasy] The Story Fantasya Voting_bar[GX Fantasy] The Story Fantasya Vote_rcap 
Poll
Statistics
Total 120 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah ArabelleCharleights

Total 9513 kiriman artikel dari user in 196 subjects

 

 [GX Fantasy] The Story Fantasya

Go down 
2 posters
PengirimMessage
Nonohana Kizure

Nonohana Kizure


Jumlah posting : 1796
Join date : 23.03.10
Age : 28
Lokasi : Vongola HQ

Chara profile
Name: Mia Elmard
Status: Elmard Family
Race: Human

[GX Fantasy] The Story Fantasya Empty
PostSubyek: [GX Fantasy] The Story Fantasya   [GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyTue Apr 20, 2010 3:50 pm

The Story Fantasya


Awal zaman masehi (awal permasalahan):

Pertengkaran yg terjadi akibat 2 pembangun pulau ini telah menyebabkan perperangan yg cukup lama sehingga banyak orang sengsara termasuk mengubah nasib seseorang yg tidak menyangka harus menghadapi nasib itu sendiri…

Tokoh-tokoh?!

”osh... kunaragawa” sesosok suara dari kejauhan memanggil nama Kunaragawa

”ah... osh kusaka” jawab kunaragawa

”kenapa kau berangkat pagi sekali padahal kita tinggal di asrama?” tanya kusaka

”Ah... ini mungkin karena sudah kebiasaan” jawab Kunaragawa dengan nada santai

”Dasar, memang anak kepala sekolah, sekolah piip (nama belum di pikirin jadi pakai persetujuan kata piip) memang rajin” ledek kusaka

”ledekan mu itu sudah pernah kau bilang sebelumnya, jadi aku tidak tertarik lagi” kata kunaragawa

”dasar” kata kusaka kesal ”selamat pagi kusaka-kun, kunaragawa-kun” sesosok perempuan memanggil nama mereka berdua

”ah... pagi shiori-kun” jawab kusaka ”pagi” jawab kunaragawa

”hari ini mari kita berjuang untuk ujian praktek pedang!!” kata shiori semangat

”ya...” balas kusaka

”tapi, ini mungkin berbeda untuk kunaragawa-kun” kata shiori sambil memandang kunaragawa

”memangnya kenapa?” tanya kunaragawa

”jangan merendah!! Kunaragawa-kun itu ahli dalam pelajaran pedang, jenius elit, dll!!” ledek kusaka

”kusaka.. apa maksud mu berkata seperti itu?!” tanya kunaragawa kesal

”tidak bukan apa-apa” kata kusaka memelas

”ku bunuh kau” kata kunaragawa kesal

”CUKUP HENTIKAN !!!” suara banci dari kejauhan itu seperti mereka kenal

”itu AMEI !!!” kata kusaka & kunaragawa

”kenapa kalian ber-2 ketakutan? seperti melihat hantu saja!” tanya amei

”tidak, tidak ada apa-apa !!” kata kusaka mengeles dengan nada gugup

”ya... tidak ada apa-apa” kata kunaragawa ikut membela diri

”terserah yg penting aku tidak mau kalian diomeli guru Satouri karena telat” kata amei kesal

”a... sial aku lupa kali ini pengawasnya si tua bangka itu !” kata kusaka

”ayo cepat !!” kata shiori, akhirnya mereka ber-4 berlari ke ruang praktek bertarung.

Di ruang praktek!!

”Tuh kan!! apa kubilang!!” kata shiori

”kenapa kalian bisa telat?!” tanya guru Satouri

”maaf pak guru, tadi ken-chan & jirou-chan bertengkar, jadi aku harus melerai mereka” kata amei memelas

”kunaragawa-dono, kusaka-dono kalian akan maju di barisan pertama!!”kata guru Satouri tegas

”eeeehh... itu merepotkan” kata kusaka

”tidak ada basa basi” kata guru Satouri.

”kusaka-dono vs piip-dono, mulai.” kata guru Satouri, kusaka berlari ke arah anak itu kemudian melancarkan serangan ke bagian leher. Anak itu terjatuh. Tapi ia masih bisa berdiri.

”masih bisa berdiri ya? Kalau begitu….”kusaka berlari ke arah anak itu lagi. ia meloncat dan kemudian memukul bagian kepala anak itu. anak itu terjatuh dan tidak sanggup untuk berdiri lagi.

”pemenangnya kusaka-dono” kata guru Satouri

”hebat” kata kunaragawa

”jirou-chan memang hebat” kata amei

”mmm.. memang benar kusaka-kun kau hebat” kata shiori

”EHM selanjutnya kunaragawa-dono vs piip-dono, mulai”kata guru Satouri.

saat pertandingan di mulai... kunaragawa berlari ke arah anak itu. kemudian...... *layar di sensor karena tidak baik untuk anak-anak* anak itu terjatuh dan tak mampu untuk berdiri lagi

’’pemenangnya kunaragawa-dono’’ kata guru Satouri

”woooooooooooo” seru anak-anak lainnya

”sudah kuduga ken-chan memang JENIUS!!!” ledek kusaka

”apa kau bilang!!” kata kunaragawa marah

”tidak. memang betul kata kusaka-kun, kunaragawa-kun kau luar biasa” kata shiori

”ya........ ken-chan” kata amei,

”selanjutnya konai-dono vs piip-dono” kata guru Satouri

”baik” kata Shiori,

”mulai” kata guru Satouri, anak itu melancarkan serangan pertama ke arah shiori. tapi berhasil di tangkis.

”rasakan ini!!”shiori langsung menyerang bagian perut anak itu. tapi anak itu masih bisa berdiri.

”lalu....”shiori berlari mendekatinya dan menyerangnya dengan sekuat tenaga.

”akhhh!!”anak itu terjatuh dan dan tidak bisa berdiri lagi

”pemenang shiori-dono” kata guru Satouri

”heebaaaat” kata kunaragawa, kusaka & amei berbarengan

”te-he” balas shiori

”koroshi-dono vs piip-dono, mulai” kata guru Satouri

musuh amei langsung berlari ke arah amei dan melancarkan serangan.

”kyaaaa!!”amei telempar ke belakang. anak itu berlari ke arah amei dan melancarkan serangan lagi. kena telak. serangan ketiga.... kena telak..... amei diam saja. kemudian ia tersenyum

”ah... gawat” kata kusaka ketakutan

”iya gawat” kata semua anak yg ada di situ

”wahahaha!!!” suara seseorang tertawa besar

”jadi kau lawan ku?!! ku bunuh kau!!” kata orang itu

”ah... shingeru keluar juga” kata kusaka, Shingeru a.k.a Amei melancarkan serangan dengan sangat kuat sehingga lawannya tak mampu menahannya lagi dan terjatuh ”peme-”kata guru Satouri, tapi terputus karena Shingeru a.k.a Amei tidak mau berhenti menyerang, Shingeru a.k.a Amei terus menyerang anak itu tanpa berhanti sehingga anak itu tak punya pilihan lain selain kabur. tapi, karena ulah anak itu yang sembarangan kabur itu..., akhirnya ruang praktek pedang meledak

”begini sih udah gak bisa praktek lagi” kata kusaka

”jelas, orang pandangan kita aja udah bisa lihat lapangan depan dengan jelasnya” kata kunaragawa

”whush!!!” suara angin masuk dari lubang sebesar 1 tembok yg di buat shingeru

”pemenangnya koroshi-dono” kata guru Satouri

”nah berhubung dengan kejadian ini, kita menyelesaikan praktek kita hari ini, sekian” kata guru Satouri

”aduuh apa yg terjadi???” kata amei

”ada apa ribut-ribut disini?!” kata seseorang dengan suara tegas.

~chapter 1 end~
_________________________________________________________________________________________

Yak begitulah kira-kira! kalian juga sumbangkan cerita kalian ya~


Terakhir diubah oleh Nonohana Kizure tanggal Wed Apr 21, 2010 4:43 pm, total 2 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
Aria Chronne

Aria Chronne


Jumlah posting : 3384
Join date : 22.03.10
Age : 27
Lokasi : di dunia ini~

Chara profile
Name: Aria/Arren Chronne
Status: Chronne Family Member
Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

[GX Fantasy] The Story Fantasya Empty
PostSubyek: Re: [GX Fantasy] The Story Fantasya   [GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyTue Apr 20, 2010 9:30 pm

nak, kata gil-sama, bikin topik buat ceritanya langsung bikin topik ''[GX Fantasy] The Story Fantasya'' di ''your story''. terus bikin topik baru lagi buat revìew bertuliskan '' reviews for 'the story fantasial' ''. lebih baik, ganti judul topiknya dan hapus kata pengantarnya (selain A/N) lalu biarkan ceritanya

Nah, sekarang saya mau masuk review betulan, sekali lagi, saya minta tolong, tanda bacanya. Saya kadang suka susah nangkep maksud beberapa kalimat dari karya-karya anda karena titik-koma (terutama tanda koma) nyaris nggak ada, terutama bagian dialog. Maaf, saya pagi-pagi udah main nge-flame aja. Mungkin segitu dulu....

Wha---wait! Kan anda pernah ngasih ini ke saya, dan waktu itu masih banyak nama-nama yang disensor karena belom ada ide, kan? Terus, nama sekolahnya....

Yah, mungkin cukup sampai disana untuuk kritik. Jujur, saya udah penasaran sama ini sejak kelas 7 semester 1, walaupun anda bikin idenya instan, tapi saya bener-bener tertarik. Karenanya, tolong dilanjutkan dan kualitasnya ditingkatkan. Mari sama-sama berdoa karya kita bisa menjadi makin baik dan makin baik!!
Kembali Ke Atas Go down
Nonohana Kizure

Nonohana Kizure


Jumlah posting : 1796
Join date : 23.03.10
Age : 28
Lokasi : Vongola HQ

Chara profile
Name: Mia Elmard
Status: Elmard Family
Race: Human

[GX Fantasy] The Story Fantasya Empty
PostSubyek: Re: [GX Fantasy] The Story Fantasya   [GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyWed Apr 21, 2010 4:41 pm

Yak! terimakasih atas sarannya! dan lain kali di tempat review aja ya ngeriviewnya!
Kembali Ke Atas Go down
Aria Chronne

Aria Chronne


Jumlah posting : 3384
Join date : 22.03.10
Age : 27
Lokasi : di dunia ini~

Chara profile
Name: Aria/Arren Chronne
Status: Chronne Family Member
Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

[GX Fantasy] The Story Fantasya Empty
PostSubyek: Re: [GX Fantasy] The Story Fantasya   [GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyWed Apr 21, 2010 6:15 pm

okeh
Kembali Ke Atas Go down
Nonohana Kizure

Nonohana Kizure


Jumlah posting : 1796
Join date : 23.03.10
Age : 28
Lokasi : Vongola HQ

Chara profile
Name: Mia Elmard
Status: Elmard Family
Race: Human

[GX Fantasy] The Story Fantasya Empty
PostSubyek: Re: [GX Fantasy] The Story Fantasya   [GX Fantasy] The Story Fantasya EmptyWed Jun 02, 2010 2:24 pm

Sebuah Pengkhianatan

”ada apa disini ribut-ribut sekali” kata seseorang dari kejauhan disana.

”ah.. kepala sekolah! Kami minta maaf sekali. Di sini ada sidikit kecelakaan.” kata seorang guru,

”itu gara-gara shingeru tiba-tiba muncul saat praktek pedang jadi dia mengamuk deh...” kata seorang murid sambil enek gak bisa nahan ngeliat muka amei lagi melas supaya gak diomelin.

”ya... sudah, habis ini jangan lupa di bersihkan semua yang tadi pake ruangan ini sampai gurunya juga bersihin” kata kepala sekolah sambil berlalu pergi, di situ semua murid sudah mulai siap membersihkan juga membentulkan ruangan praktek, tapi hanya kusaka yang terdiam dengan muka yang di penuhi dendam.

”oi kusaka, ada apa?” tanya kunaragawa yang sudah memegang sapu untuk membersihkan lapangan sekolah yang kotor akibat potongan/serpihan kayu ruangan praktek.

”ah... tidak, tidak ada apa-apa” balas kusaka dingin sambil mengambil peralatan kebersihan.

”ada apa sih?” tanya kunaragawa bingung pada dirinya sendiri.

kusaka’s POV

”Sialan!! Kenapa aku ingat tentang malam itu lagi!!” umpatku kesal, Mimpi Kusaka

”ayah! Ayah!! Kenapa ayah membunuh ibu?!!” tanya Kusaka

”itu karena ibumu telah melanggar aturan dan juga ini adalah perintah ketua!” kata ayah Kusaka tegas.
Kusaka kecil menatap ibunya yg telah meninggal yang berlumuran darah

”kenapa ini semua hanya untuk aturan ? kenapa semua ini hanya karena perintah ketua?” pikir kusaka kecil kesal

”tenang saja bu, suatu saat nanti aku akan membalaskan dendam ibu”pikir Kusaka kecil lagi.

”ayo.. pulang Soujirou!” kata ayah Kusaka.

”eh...!! tapi kenapa mayat ibu tidak di kubur dulu atau di bersihkan?” tanya Kusaka panik.

”mayat seorang pengkhianat tidak perlu di kubur atau di bersihkan!!” kata ayah Kusaka.

”ayo cepat kesini!!!” kata ayah Kusaka marah, ”...” kusaka hanya menghampiri ayahnya dengan memandang cemas ke mayat ibunya.

kunaragawa’s POV

Pagi hari

”Pagi Kusaka. Kenapa kau tidak menjemput pagi ini?” tanya Kunaragawa.

”maaf aku lupa.” kata Kusaka cuek.

”kau baik-baik saja Kusaka? kulihat dari kemarin kau bersikap aneh terus?” tanya Kunaragawa.

”hanya perasaan mu saja.” kata Kusaka cuek.

”tap-” belum selesai Kunaragawa berbicara tiba-tiba ada seseorang yang tiba-tiba masuk ke pembicaraan mereka tanpa tau apa-apa.

”pagi jirou-chan, Ken-chan!!!” teriak Amei.

”pagi-pagi sudah berantem aja... tidak baik tau!!” kata Amei sok tahu.

”eh... lho kok pada diem-dieman? lagi pada berantem rebutin cewek ya...?” kata Amei.

”enak saja!!!!” kata Kunaragawa menyelak.

”pagi Amei-chan, Kunaragawa-kun, Kusaka-kun” kata shiori.

”lho kok Kusaka-kun diam saja? Apa kau sakit Kusaka-kun?” tanya Shiori.

”tidak kok, tidak apa-apa” kata Kusaka ketus,

”aku kekelas duluan ya” kata Kusaka yang langsung berlari.

”eh! Oh... iya, silakan.” kata Shiori dan Amei kaget, sedangkan Kunaragawa hanya menatap Kusaka dari kejauhan.

“Pasti ada yang aneh” pikir Kunaragawa

Di kelas, Kusaka hanya diam dan menjawab atau bertanya, sampai guru pun kaget. biasanya Kusaka yang paling pintar bikin kelas ribut atau onar sekarang malah diam layaknya adalah anak yang rajin, pendiam, pintar, tau sopan santun, dll. Anak-anak yang lain juga dibuat bingung dengan sifat Kusaka yang mendadak aneh. Setiap mereka semua bertanya Kusaka hanya menjawab

”aneh...? mungkin kalian saja kali yang lagi kacau aja. Aku biasa-biasa saja kok...” kata Kusaka tenang.

“biasa-biasa aja???!!! Sifat mu itu udah berubah 360° tau!!!” teriak teman-teman Kusaka yang habis bertanya.
Kunaragawa berpikir Kusaka yang beda dari biasanya jadi dia mulai memata-matai Kusaka setiap hari.

Esoknya.....

”Baiklah kita akan melanjutkan praktek pedang kita dan Koroshi Amei akan di taruh di urutan terakhir” kata guru Satouri tegas,

”kita mulai Kunaragawa-dono vs Kusaka-dono” kata guru Satouri, Shiori dan Amei bingung soalnya ini pertama kali kunaragawa dan Kusaka berhadapan satu sama lain.

”harap kalian berdua maju” kata guru Satouri, kunaragawa dan kusaka maju kedepan

”mulai” teriak guru Satouri, Kusaka langsung melancarkan serangan pertama dengan kekuatan penuh, tapi berhasil ditahan kunaragawa dan begitu seterusnya, sedangkan anak-anak yang lain sibuk meneriakan nama Kunaragawa dan Kusaka, sedangkan Shiori dan Amei hanya bisa saling menatap cemas mereka berdua, kali ini kunaragawa menyerang lagi dan membuat pedang kayu Kusaka terlempar. kusaka sudah tidak bisa berkutik

”pemenangnya Kunaragawa-dono” teriak guru Satouri.

”Kusaka tadi pertandigan yang hebat” kata Kunaragawa sambil mengulur tangannya.

”…cih……” Kusaka hanya bisa menatap tangan Kunaragawa, kemudian pergi meninggalkannya dengan keadaan tangannya yang masih mengulurkan jabatan

Kusaka’s POV
”bagaimana ini!! Melawan anaknya saja tak bisa bagaimana mau balas dendam!!!” pikir Kusaka tak memerhatikan pertandingan.

”siaaaaaaaaaaalllaan!!!” teriak Kusaka dalam hati.

”andai saja aku punya kekuatan!!! Meskipun itu cara licik aku tak peduli!! Yang penting aku bisa balas dendam!!!” pikir Kusaka keras

”aku merasakan seseorang yang bisa di manfaatkan” kata seseorang.

”tampaknya kali ini akan jadi lebih seru dibandingkan perang kemarin, hehe” orang itu tertawa kecil.

”nah.... tanpaknya aku harus menunggu disana. Perkiraan kali ini tidak akan salah lagi dia pasti datang kesana…… pasti……” kata orang itu sambil pergi entah kemana

Kusaka’s POV

”cih sialaaan!!! Anak tua bangka sialan itu mengasihaniku jangan bercanda!!!” pikirku kesal sambil berjalan tanpa memerhatikan sekitar.

”Kusaka-kun apa kau baik-baik saja?” Shiori menanyakan ku cemas.

”iya jirou-chan, semenjak habis bertarung melawa ken-chan kau jadi aneh?” si banci itu menanyakan ku.

”aku baik-baik saja kok hanya sedikit banyak pikiran” kata ku berbohong.

”oh... begitu…… Kalau begitu kau harus banyak istirahat Kusaka-kun” kata Shiori menasihatiku.

”iya... kau harus banyak istirahat supaya tidak sakit dan bisa menang dari ken-chan” si banci ikut menasihatiku.

”ya...” jawab ku lemas, ”kalau begitu kami pergi dulu ya Kusaka-kun!” kata Shiori,

”ya sampai jumpa lagi” kata ku lemas.

”ah... aku ingin jalan-jalan sebentar” kata ku lemas.

Beberapa jam kemudian

aku sweatdrop

”cih sialan ini di mana? aku tersesat ya?dasar bodoh…” aku berkata pada diriku sendiri

Flashback

”ini dimana sih? kalau ga salah… jalannya ke kiri… terus…… ah ini kesini, terus kesini, terus kesini, ah masih hapal jalannya lanjut lagi ah, ini kesini, terus kesini” kataku mengingat jalan.

”lho bukannya arahnya kesini, lho bukannya terus kesini, lho lho lho??” pikirku binggung.

“tidakkkkk!!!!”teriakku

End flashback

”ah masa bodoh ah nanti juga pada nyari aku nanti ketemu terus bisa pulang dengan mendegarkan beberapa ceramahan dari orang-orang sialan itu” umpatku kesal.

”akhirnya kau kesini juga” kata seseorang.

”eh kau siapa?” tanyaku kaget.

”aku tak bisa memberitahu namaku untuk sementara, tapi aku disini membawa tawaran besar untukmu” kata orang itu lagi.

”tawaran apa??” tanyaku bingung.

”kau ingin menjadi kuat, kan?! Kalau kau ingin mengikuti ku atau dengan kata lain berkhianat dari kelompok putih, maka aku bisa memberikan mu kekuatan tanpa batas sehingga tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan mu terkecuali ketua kelompok putih Kunaragawa Muramasa-dono. Bagaimana?” jelas orang itu sambil memberi tawaran.

”.....” aku terdiam sejenak… aku bingung.

”tidak perlu di jawab sekarang. Aku tidak terlalu membutuhkan jawabannya sekarang” kata orang itu,
”tapi aku akan memberikan batas waktu kau untuk menjawabnya” kata orang itu.

”datanglah ke hutan ini lagi minggu depan dan berikan jawaban mu dengan pasti” kata orang itu sambil menghilang.

”woi tunggu!!!” aku berusaha mengejar orang itu.

”apa itu tadi?” pikirku.

”aku harus cepat kembali supaya tak ada yang curiga” aku mulai berjalan mencari jalan lagi.

” datanglah ke hutan ini lagi minggu depan dan berikan jawaban mu dengan pasti” aku mengingat-ingat lagi kata-kata orang itu.

”minggu depan ya” gumam ku pelan

Kusaka POV

”Ku tunggu jawaban mu seminggu lagi” kata orang aneh tersebut

’ah...... sialan kenapa aku inggat kata-kata orang aneh itu terus!’ pikirku sambil mengacak-ngacak rambutku

”drap drap drap” aku mendengar suara orng yang sedang berlari di belakang ku

’siapa sih lari-lari di koridor! Padahal masuk juga belum inikan masih jam 06.30!’ pikirku kesal

”hah hah hah.... pagi kusaka... hah... hah...” kata kunaragawa sambil ngos-ngosan

”kunaragawa tumben kau lari-lari di koridor? Biasanya kau yang paling malas?” kataku sweetdrop

”hah... hah... tiu tidak penting! Yang ingin kutanyakan sekarang... kenapa kau tumben berangkat pagi
sekali!!!!!” kata kunaragawa sambil diringi oleh bara api di belakangnya

”hahaha... hanya ingin merubah suasana...” kataku sweetdrop

”kau masih marah ya soal kemarin” kata kunaragawa cemas

Aku teringat kemudian mendadak menjadi kesal

”oi... kusaka kau baik-baik saja?” tanya kunaragawa

”ah... tidak mana mungkin aku marah itukan hanya pertandingan fair” kataku mencoba mengelak
”oh... syukurlah” kata kunaragawa

’ya sana pergi tinggal kan aku sendiri’ pikirku marah

”drap drap drap” lagi-lagi bunyi suara orang berlari di koridor

’siapa lagi sih! Tidak bisakah aku tenang sampai minggu depan ini berhubungan dengan pengabdian tau!!!’pikirku sambil menangis dalam hati

”kusaka-kun! Kunaragawa-kun! Pagi!!” teriak shiori

”pagi...” jawabku dan kunaragawa berbarengan

”kusaka-kun! kau baik-baik sajakan! Kau tidak sakit kan sejak kemarin?!” kata shiori khawatir

”tidak... aku... baik-baik saja sejak kemarin... cuma... ingin merubah suasana saja...” kataku lagi-lagi sambil sweetdrop

”ah... syukurlah” kata shiori lega

”drap drap drap” lagi-lagi bunyi suara orang sedang berlari dii koridor

’lagi!!!!’ pikirku sweetdrop

”kyaaaa!! Awwww!! Prang!! Bruk!! Guk-guk!!” bunyi keberisikan

’sekarang apalagi’ pikirku marah

”pagi!!! semuanya” teriak amei melengking

”pagi...” kataku dan kunaragawa berbarengan

”huuuwaaaaaaaaaa! A...amei... kenapa... wajah mu...?” kataku sambil ketakutan sedangkan kunaragawa sudah syok karena itu di pikirnya hantu

’’ooooooh!! Ini!! Ini karena aku lupa pakai make up ku karena khawatir pada jirou-chan~’’ kata amei lamah lembut

”oh iya maaf sudah membuat mu khawatir...” kataku jijik

”ya... sudah kalau begitu kita berangkat saja! Nanti telat kayak kemarin lagi lho!” kata shiori mengingatkan

”tapi ini masih jam 07.35” kataku

”....” mereka semua terdiam

”eh... kenapa” tanyaku bingung

”ternyata benar kau sakiiitt!!!” teriak kunaragawa panik

”ap-” kataku bingung dan terpotong

”kauuu seharrusnya istirahat saja di asramaaa!!!” kali ini shiori yang berteriak

”iy-” kataku lagi-lagi bingung dan terpotong

”huuuuuuuuwaaaaaaaaaaaaa!!! Jirou-chan jadi gilaaaa!!!” teriak amei histeris

”apa-apan t-” lagi-lagi kata-kataku terpotong

”huwaaa! Apa-apaan nih?!” tanyaku panik

”orang sakit seharusnya istirahat saja!” teriak mereka bertiga sambil mengangkat ku

”woooi!! aku tidak sakit!!” teriak ku

”gak usah malu-malu istirahat saja” kata mereka bertiga

”lepaskaaaaaaaaaaaaaaaan!!!!!!” teriak ku sambil dibawa ke asrama

Kusaka POV end

PS: Alhasil karena ulah Kunaragawa, Shiori dan Amei. Kusaka tidak masuk sekolah selama 5 hari

Kusaka POV

5 hari kemudian...

”dasar payah’’ kataku sweetdrop

’’masa mengingatkan jam saja aku disangka sakit’’ kataku mengingatkan

”maaf... habisnya kusaka/kusaka-kun/jirou-chan bukan orang yang suka ingat waktu sih” kata mereka bertiga kompak

’masa sih..?’ pikirku sweetdrop

”ya sudah lain kali percaya lah bahwa kalau orang itu gak sakit jangan di bilang sakit” kataku mangingatkan

”baiik...” kata mereka bertiga kompak

’huh dasar! Karena hal sepele ini waktu ku selama 5 hari jadi terbuang sia-sia’ pikirku kesal

”eh...kusaka-kun kau tidak pergi menemui hanatabe-san/ayahmu” kata kunaragawa dan shiori berbarengan

”hah...? buat apa? Memang aku di panggil?” kataku bingung

”tadikan sudah diumumkan” kata kunaragawa

”eh? Iya-ya?”

”sudah sana pergi ke ruangannya! Ayahmu kan seraam sekali kalau sudah marah” kata kunaragawa mengingatkan

”eh... iya deh aku kesana dulu...” kataku panik

”ya sudah... hati-hati ya...” kata mereka bertiga

Kusaka POV end

Di ruangan kerja Kusaka Hanatabe...

Kusaka POV

”permisi...” kataku sambil ketakutan

”masuk” kata ayahku

”ada apa ayah memanggil?” tanyaku sopan

”begini. Ayah dengar dari teman-teman mu mendadak kau jadi aneh. Kenapa?” tanya ayahku langsung

”ah... tidak hanya ingin mengubah suasana saja. Dan juga ingin memajukan nama keluarga kusaka” kataku berbohong

”... kalau begitu bagus. Jangan sampai kau membuat nama keluarga ini lebih tercemar lagi. Dan jangan kamu coba-cooba menjadi seperti wanita sialan itu lagi!! Kalau berani... aku akan membunuh mu sendiri oleh tanganku ini mengerti!” kata ayahku tegas

”baik aku mengerti ayah” kataku terguncang

”nah sekarang kau boleh pergi lagi” kata ayahku

”baik” kataku singkat

Sampai waktu sekolah selesai aku terus memikirkan hari itu dimana ibu yang kusayangi meninggal

Kusaka POV end

Di waktu yang sudah ditentukan...

Kusaka POV

”mana sih tuh orang katanya ketemu disini!!” kataku kesal

”benarkan arahnya” kataku bingung

”dari pintu masuk kehutan ini ke kiri terus kanan terus kanan lagi terus kiri... apa urutannya kiri kiri kanan kiri... ah apa mungkin kiri kanan kanan kanan kali” gumamku kecil sambil mengingat

”jangan-jangan aku tersesat lagi ya...” kataku sweetdrop

”tidaaaaaaaaaaaaaak” teriak ku

”hehe kau tidak tersesat, karena kalau kau sekali saja memijakkan kakimu di sini berarti kau sudah membuat keputusan” kata orang aneh itu

”terus kenapa baru muncul” kataku bingung

”ah... itu hanya mengetes kau itu waktu menemukan tempat kita pertama kali bertemu itu kau tersesat apa memang tidak tau apa-apa, dan ternyata kau itu memang rajanya tersesat ya” kata orang aneh itu santai

’ini orang mau tau jawabannya gak sih’ pikirku sweetdrop

”nah... jadi pilihan mu”kata oreng aneh itu memotong keheningan

”aku...” kata ku sambil memikirkan masa laluku

”ya?” kata orang aneh itu

”aku memilih masuk ke kelompok hitam” kataku yakin

Seketika pria aneh itu tersenyum

”bagus” gumamnya pelan

”jadi... kapan aku akan meninggalkan kelompok putih?” tanyaku

”tidak itu masih akan lama” katanya

”!” aku kaget

”pertama kau akan memata-matai kelompok putih dulu dan mencari titik kelemahan mereka dimana” orang aneh itu menjelaskan

”lalu selanjutnya, aku akan memberikan kekuatan yang kujanjikan secara perlahan-lahan padamu agar tidak ada yang curiga” katanya

”bagaiman kau setuju?” tanya orang aneh itu

”ya aku setuju...” kataku

”bagus, jika sudah waktunya aku akan datang lagi padamu” jelas orang aneh itu

”dan perkenalkan nama saya adalah ’Hoyata Watari’ kusaka-sama” kata watari

”baiklah” kataku

”nah sampai jumpa lagi kusaka-sama” kata watari

Chapter 2 end

Di balik layar:
”huwaaaaaaaaaaaa kenapa aku tidak boleh pakai make up” kata amei protes

”maaf amei tapi di bagian ini kaau tidak boleh pakai make up” kata SPCSI tegas

”tapi kan nanti muka ku jadi jelek” kata amei sambil nunjukin muka memelasnya

”maaf...” kata SPCSI mulai jijik

”sudahlah SPCSI bolehkan saja aku sudah enek nih...” kata Kusaka bisik-bisik ke SPCSI

”tapi ini harus sesuai naskah! Kau pikir aku gak enek!” kata SPCSI kesal

”nanti kalau di perbolehkan kukasih hadiah spesial deh~” rayu amei sambil mengedipkan mata sebelah dengan muka tanpa make up

”huuuweeeeeeeeek” all crou termasuk tokoh laki-laki The Story Fantasya pada muntah kecuali hanatabe dan watari

Esoknya

Semuanya pada masuk rumah sakit.
Kembali Ke Atas Go down
Aria Chronne

Aria Chronne


Jumlah posting : 3384
Join date : 22.03.10
Age : 27
Lokasi : di dunia ini~

Chara profile
Name: Aria/Arren Chronne
Status: Chronne Family Member
Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

[GX Fantasy] The Story Fantasya Empty
PostSubyek: Re: [GX Fantasy] The Story Fantasya   [GX Fantasy] The Story Fantasya EmptySun Aug 01, 2010 7:00 pm

Oke, karena TSF nggak update pada bulan juli kemaren, saya akan menjalankan peraturan GXF. Maaf kalau tidak memuaskan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah Watari menghilang dari hadapannya tanpa jejak, Kusaka memutuskan untuk kembali ke daerah sekolah –yang sekarang bisa dia sebut daerah musuh--. Dia terus melangkahkan kakinya, tapi pikirannya terpusat pada kekuatan yang akan didapatkannya. Dia ingin segera membunuh ayahnya

Dan, hanya itulah tujuannya tetap berada disini

“Aku pasti akan membunuhnya dengan tangan ini… pasti!”

Tanpa disadarinya, dia sudah diluar hutan. Di depan matanya terlihat sebuah bangunan yang berdiri kokoh, yang tak lain adalah sekolahnya. Kusaka mengalihkan pandangannya sedikit dan melihat tiga orang yang sedang berlari ke arahnya. Panggilan mereka terdengar, walaupun samar

“Ooooii!! Kusaka!!” seru Kunaragawa yang berlari di depan kedua orang lainnya, Shiori dan Amei. Tak lama, mereka pun sampai di depannya.

“Kusaka-kun dari mana saja?! Kau tidak sekolah?!” Tanya Shiori dengan wajah cemas, begitu pula nada bicaranya. “Jangan bilang kau mau cari udara segar di hutan lalu tersesat!” terka Kunaragawa. “Memangnya Jirou-chan sebodoh itu?” Tanya Amei pada Kunaragawa

Kusaka tidak mengatakan apapun. Bibirnya terkunci, dan dia hanya memperhatikan mereka

“Mereka… orang-orang yang akan kutinggalkan nanti… Ken sih nggak masalah, tapi kalau Shiori dan Amei pasti sedih. Apalagi Shiori. Dia sudah sebatang kara sejak dia pertama datang, dan hanya kami yang bisa dianggapnya keluarga. Kalau aku pergi….” Pikiran itu terus terngiang di pikiran Kusaka. Melihat Kusaka yang hanya diam, Shiori memutuskan untuk mendekatinya.

“Kusaka-kun, belakangan ini kamu aneh. Apa perlu kuantar ke UKS?” tawar Shiori

Kusaka segera sadar dari lamunannya dan menanggapi tawaran Shiori. “Tidak usah. Aku memang agak pusing, tapi nggak perlu sampai ke UKS segala. Aku bisa istirahat di kamar” tolak Kusaka. Kusaka tahu kalau pergi ke UKS adalah ide yang buruk. Apalagi, kalau perawat tidak melihat ada yang aneh dengan kondisinya, lalu menanyakan macam-macam. Sangat merepotkan

“Kalau begitu, aku dan Amei-chan akan bilang Kusaka-kun sakit dan sedang istirahat di kamar pada guru. Sementara itu, Kunaragawa-kun” Shiori memutar badannya dan menatap Kunaragawa. Kunaragawa pun hanya berkata, “ya?”. “Tolong antar Kusaka-kun dengan selamat ke kamarnya” kata Shiori lagi

‘Deg!’

“Ukh! Kenapa harus dia?! Memang cewek nggak boleh masuk ke asrama cowok, tapi--!!” Kusaka kembali mengingat saat duelnya dengan Kunaragawa berlangsung beberapa hari lalu. Kemarahan kembali menyelimuti hatinya. Marah. Kesal. Dendam…

Kunaragawa pun sadar kalau Kusaka mulai menunjukkan perubahan yang signifikan setelah duel melawannya beberapa hari lalu. Dia merasa kalau dia telah –entah dengan cara bagaimana—menyakiti hati Kusaka tanpa disadarinya. Kunaragawa pun berbisik pada Shiori, “Serius? Kamu kan tahu, setelah duel itu dia jadi…”. “… Aneh. Aku tahu, kok” balas Shiori dengan berbisik juga. “Tapi, yang boleh masuk asrama cowok kan Cuma cowok”

“Kalau gitu, Amei saja” bisik Kunaragawa lagi. Ternyata yang dia kambing-hitamkan(?) adalah Amei. “Tidak bisa. Amei-chan kan lebih ke cewek daripada cowok” balas Shiori lagi. Kunaragawa mulai memikirkan kalimat untuk membalas Shiori. Dia sangat sadar kalau berada di dekat Kusaka saat ini akan memperburuk kondisi Kusaka yang sudah aneh

“Kalau begitu, kamu saja yang antar. Bilang aja ada ‘special occasion’ atau apa gitu” kata Kunaragawa lagi. “Emang boleh kayak gitu?” Tanya Shiori pada Kunaragawa. “Jelas boleh. Lagian, dari kita bertiga, yang paling cocok buat nganter dia itu kamu” balas Kunaragawa. “Eh?! Tapi, kan…”

Sementara Kunaragawa dan Shiori berdebat, Amei dan Kusaka memperhatikan mereka. “Waah~ mereka akrab sekali, yaa~~” komen Amei yang mencium banyak hint. Kusaka menghela napas, lalu berkata dingin, “sudah, ya. Aku mau istirahat. Daah…”.

“Eh?! Tunggu, Kusa—“ kunaragawa terlambat. Kusaka sudah melangkahkan kakinya ke asrama. Mereka bertiga memandang Kusaka dari kejauhan, dan mereka merasakan sebuah perasaan yang sama

“Rasanya… dia makin jauh…”
Sesampainya di kamar, Kusaka langsung membaringkan tubuhnya diatas kasurnya yang entah kenapa terasa begitu empuk.

“Badanku… rasanya capek sekali hari ini… Walau mungkin kepalaku lebih lagi”

Tak lama, Kusaka pun tengelam dalam tidur yang dalam. Rasa letihnya membuatnya tidur dengan begitu pulas sampai malam. Dan, karena hal itu pulalah, dia terbangun pada tengah malam

“Uukh… Sudah berapa lama aku tidur? Rasanya, kepalaku pusing…” Kusaka bangkit dari tidurnya dan duduk di atas kasurnya. Dia menatap langit malam yang begitu hitam dari jendela kamarnya. Saat itu, bintang tak satupun terlihat. Yang menyinari malam itu hanya bulan sabit yang terlihat tajam, yang membuat suasana lebih mengerikan dari biasanya. Tak lama kemudian, angin bertiup kencang dan dia melihat Watari tiba-tiba berada di depan jendelanya.

“!!” Kusaka kaget (jelas, dia sempet ngira kalau Watari itu kuntilanak nemplok di jendela) melihat Watari tiba-tiba muncul. Watari mengisyaratkan Kusaka agar membukakan jendela kamarnya. Kusa menurut, dan Watari pun masuk ke kamarnya.

“Kusaka-sama, maaf atas kedatanganku yang mendadak. Tapi, ini perintah bos, jadi aku tidak bisa melawan” kata Watari memulai pembicaraan

“… bos?” pikir Kusaka. Kusaka memang sudah menyangka kalau mereka punya atasan yang mengatur segalanya. Tapi, dia tidak menyangka Watari adalah orang yang bisa berhubungan dengan orang setinggi “bos” tersebut

“Bos bilang, dia tertarik denganmu dan ingin menyaksikan kemampuanmu sebelum memberimu kekuatan” lanjut Watari. “… Dengan kata lain, dia ingin mengujiku, kan?” Tanya Kusaka pada Watari. “Kira-kira begitu” balasan Watari cukup memuaskannya. Dia dari tadi merasa ganjil atas keputusan Watari yang tidak berdasar. Dia hanya menanyakan sedikit, dan langsung mengajaknya bergabung. Aneh kalau organisasi rahasia seperti mereka sembarangan merekrut, apalagi kalau calonnya dari daerah musuh.

“Kalau begitu, ayo lakukan” kata Kusaka dengan nada menantang. Dia segera beranjak dari kasurnya dan mengambil pedang. “Tidak harus sekarang. Kalau kau tidak siap, aku bisa memberimu waktu lebih untuk menyiapkan diri” kata Watari lagi, walau dia sedang tersenyum. “Tidak perlu. Lagipula, aku juga tidak akan bisa tidur sampai besok pagi” kata Kusaka sambil berjalan mendekati Watari dengan membawa pedangnya

“Kau yakin?” Tanya Watari memastikan dengan senyuman penuh arti mengembang di wajahnya

“Makin cepat makin baik” jawab Kusaka dengan mata dingin

“Baiklah, ikuti aku!” Watari langsung melompat keluar lewat jendela, diikuti oleh Kusaka. Setelah Kusaka mendarat, Watari berlari ke dalam hutan dengan diikuti Kusaka. Mereka terus berlari, dan terus berlari hingga mereka berhenti di pedalaman hutan. Watari berhenti berlari. Dari pada itu, dia berjalan di sekitar pohon besar, lalu dia berhenti di depan sebuah pohon besar.

“Kusaka-sama, silakan kesini” panggilnya sopan. Kusaka berjalan ke arahnya dan bertanya, “apa kita sudah sampai?”. “Hampir” setelah berkata begitu, Watari menarik Kusaka dan masuk ke sebuah lubang antara tanah dan akar pohon yang tertutup semak belukar dan rerumputan liar. “Uwaaa!!” lubang tadi ternyata adalah mulut sebuah seluncuran yang cukup lebar untuk diluncuri orang dewasa. Mereka meluncur makin jauh, makin dalam, hingga akhirnya Kusaka melihat seberkas cahaya yang makin membesar.

Mereka pun keluar. Watari mendarat dengan selamat di atas kedua kakinya, sementara Kusaka menderita sakit di pantatnya. “Aduduh!” Kusaka yang mengaduh kesaktian perlahan membuka matanya dan melihat sesuatu yang menakjubkan.

“I…ini…!”

Di melihat suatu kota kecil. Benar, sebuah KOTA di dalam tanah. Dengan lampu, penghuni, bangunan, rumah, dan lainnya. Memang tidak terlalu besar, tapi keberadaannya saja sudah sangat mengagetkan

“Kelihatannya kau kaget, ya” kata Watari pada Kusaka dengan nada yang terkesan mengejek. “ Ya…” jawab Kusaka jujur. “Heh, inilah tempat persembunyian kami dan rumah kami. Setelah bertahun-tahun, kami berhasil membangunnya dengan disertai perkembangan anggota” kata Watari sambil berdiri, Kusaka pun ikut berdiri. “Jadi, kalian selama ini tinggal di BAWAH TANAH?!” Tanya Kusaka tidak percaya.

Watari memandang Kusaka sebentar, lalu berjalan ke arah kota. “Mau bagaimana lagi. Diatas adalah teritori kelompok putih. Memangnya kau tidak tahu kalau kelompok putih memenangkan perang dan menguasai daerah ini?”. “Tapi—Bukannya kelompok hitam juga memiliki daerah?!” Tanya Kusaka sambil berjalan mengikuti Watari. “Sebagai pelajar, kau pasti tahu luas daerah ini. Dan daerah yang diberikan pada kami hanya 1/10-nya. Itupun, pasukan sudah dilarang ada. Jadi, para pejuang tinggal di kota yang tersembunyi ini, yang tentunya memiliki banyak pintu masuk” jawab Watari.

“… Begitu, ya…” komen Kusaka. Dia tidak tahu harus memberi tanggapan seperti apa lagi. Kusaka pun memilih untuk terus diam hingga Watari membawanya memasuki sebuah gerbang besar. Di dalamnya sedikit lebih gelap dari kota tadi. Mereka berjalan lebih jauh di tempat yang terlihat seperti koridor bernuansa batu. Tiba-tiba, Kusaka mendengar suara dari arah atas

“Wah! Ada anggota baru, ya?”

“?!” Kusaka segera mengalihkan pandangannya ke arah suara barusan. Dia melihat seorang gadis yang kira0kira 1-2 tahun lebih tua darinya. Rambut biru langitnya yang panjang dikuncir dua. Dia mengenakan jubah yang sama dengan Watari. Hanya saja, di dalam jubah tersebut, gadis bermata biru laut itu mengenakan sailor seifuku berkerah(?) ungu muda dengan garis putih, lengkap dengan rok lipit setengah paha berwarna ungu muda.

“Oh, Mimiru. Cuma kamu ternyata” kata Watari menanggapi gadis –yang sepertinya bernama Mimiru—itu. Gadis itu turun dari batu tempatnya duduk tadi ke depan Watari, lalu dengan ekspresi marah, dia berkata, “Apa-apaan sikapmu yang dingin itu!! Kau mengacuhkanku?!”. “Ya” jawaban singkat Watari membuat gadis itu makin marah. “Watari!! Kau--!!”

“Sudahlah, Mimiru. Watari kan biasanya juga seperti itu”

Kusaka segera menoleh ke arah gerbang. Dia melihat seorang pria besar berambut coklat muda pendek yang disisir kebelakang dengan agak liar. Umurnya mungkin sekitar 20-an. Dia juga memakai jubah yang sama dengan Watari dan gadis itu.

“Kas-san!! Sudah pulang rupanya!!” Tanya gadis itu pada pria tadi. Pria tadi berjalan mendekati kami, lalu membalas sapaan si gadis. “Yah, seperti yang kau lihat” jawabnya ringan. Dia pun menatap Kusaka dan berkata, “Wajah baru… Dia mau dites?”. “Ya, ini lagi mau kesana” jawab Watari. “Kalau begitu, pergilah. Jangan sampai membuat bos menunggu” saran pria itu sambil mendekati gadis tadi lalu memegang pundaknya. Sambil tersenyum, ia pun berkata, “nanti, kami semua akan datang untuk melihat tes-nya”

Watari hanya mengangguk dengan membalas senyuman pria tadi, lalu melanjutkan perjalanan. Tak lama, mereka sampai di sebuah tempat yang terlihat seperti arena. Penonton sedang ramai mendukung dua orang yang sekarang sedang bertarung di arena. Letak arena itu lebih rendah beberapa belas meter dari tempat Kusaka sekarang berpijak. Watari terus membawanya melewati orang-orang yang sedang asyik menyemangati jagoan mereka masing-masing.

Watari membawa Kusaka ke kursi penonton yang agak terisolasi dari kursi-kursi lainnya. “Bos, saya sudah membawanya sesuai perintah” kata Watari sambil berlutut (bukan dogeza, tapi berlutut yang Sebastian sama Claude sering lakukan). “Kerja bagus” kata singkat itu terlontar dari mulut bos mereka dengan suara rendah dan berat yang terasa agak menakutkan bagi Kusaka. “Kalau begitu, bocah, aku ingin melihat kemampuanmu setelah pertandingan ini selesai. Bersiaplah!” kata bos mereka pada Kusaka. Sementar Kusaka masih agak terbengong-bengong, dia berbisik pada wanita di sebelahnya –yang kelihatannya adalah pelayannya--, lalu pelayannya pergi meninggalkan ruangan ini setelah terlebih dulu membungkukkan badannya

“Nah, untuk sekarang, nikmati saja pertandingan ini sampai giliranmu tiba” kata sang bos pada Kusaka. Kusaka pun memperhatikan duel dibawah dengan seksama. Lever kedua petarung jelas diatasnya. Ada beberapa serangann yang tidak bisa diikuti matanya. “Jika kau mengkombinasikan kekuatanmu, latihan, dan kekuatan yang akan kami berikan, itulah yang akan terjadi” kata Watari yang tiba-tiba ada di samping Kusaka. “mereka berdua… aslinya lebih lemah darimu, lho” perkataan Watari barusan langsung membuat Kusaka menoleh kearahnya dengan pandangan tidak percaya.

“Nggak percaya? Nanti juga kamu tahu sendiri kalau udah ngerasain” kata Watari lagi sambil mengembalikan fokusnya ke pertandingan, Kusaka pun melakukan hal yang sama. Tidak lama kemudian, pedang salah satu petarung berhasil dilepas oleh petarung lainnya –yang tidak membuang kesempatan untuk mengacungkan pedangnya ke leher lawannya--.

“Pemenangnya… REISHUU ARATAAAAAAAAAAAAAA!!” seru juri pertandingan dengan diikuti seruan gembira para pendukung Reishuu. “YEEAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHH!!” seruan itu terdengar begitu keras, ditambah gema yang dihasilkan batu-batu di dinding. ‘Plok plok plok’ bos dan Watari bertepuk tangan pelan. Tak lama, bos berhenti dan menyeringai ke arah Kusaka.

“Turunlah. Sekarang giliranmu”

Watari menarik lengan Kusaka lalu terjun dari bangku penonton. “WAAAAAAAAAAAAA!!” Kusaka berteriak kaget saat sadar dia sedang terjun bebas ke arena. ‘tep’ Watari mendarat dengan selamat, begitu pula Kusaka yang sudah sadar akan apa yang terjadi dan sadar harus menyeimbangkan dirinya.

“Pertandingan berikutnya, di sisi biru, Super rookie yang direkrut Watari dari markas kelompok putih, KUSAKA SHOUJIROOOOOUUUU!!” seru si juri pertandingan dengan suara toanya. Kata ‘markas kelompok putih’ mendapat perhatian penuh sehingga bangku penonton penuh dengan suara-suara bisikan yang tidak mengenakkan. “… Mereka mengumpatku, kan?” tebak Kusaka dengan wajah serius, terpusat seuruhnya pada satu tujuan. “Ya. Dan dari wajahmu, kau pasti punya cara untuk membuat mereka diam, kan?” Tanya Watari pada Kusaka. Kusaka tersenyum licik, lalu menjawab, “… Tentu saja”

“Lalu, di sisi merah…”
Dari sisi lawan, dia melihat seseorang melangkahkan kakinya. Dia memakai jubah yang menutupi wajahnya sehingga Kusaka tidak bisa melihatnya.

“Si ‘pengawas ujian’ muda kita yang berasal dari negeri luar, ALMORE VERYYYYYYYYNNNN!!”

“WOOOOOOOOOOOOO!!” seruan pendukung Veryn terdengar menggelegar. Veryn menggenggam tudung jubahnya, lalu membukanya dengan diiringi teriakan dukungan untuknya

‘bats!’

Di balik jubah itu, tersingkaplah wujud seorang gadis cantik seumur Kusaka yang berambut pirang pendek sebahu. Dia tersenyum lebar dengan sebuah playful smile yang mirip anak kecil. Dia pun melangkah mendekati Kusaka

“Salam kenal! Namaku Almore Veryn! Tolong perlakukan aku dengan lembut, ya~!” katanya dengan wajah ceria. Padahal, dalem hati, Kusaka merinding denger kalimat terakhirnya barusan. Tapi, Kusaka perusaha menahan kemerindingannya dan konsentrasi pada pertarungan. “Kusaka Shoujirou. Salam kenal”

“pertandingan… MULAAAAAAAAAAAIIIIIIII!!!”
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





[GX Fantasy] The Story Fantasya Empty
PostSubyek: Re: [GX Fantasy] The Story Fantasya   [GX Fantasy] The Story Fantasya Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
[GX Fantasy] The Story Fantasya
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Review for The Story Fantasya
» [GX Fantasy] 1st Day of April
» [GX fantasy] Bloody mary +

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum :: Library :: Your Story-
Navigasi: