[open] Do-All-You-Want Party

Dalam RP ini, silakan lakukan apapun yang kalian mau selama tidak melanggar peraturan, karena memang itulah tujuan pesta ini!!

Timeline: pertengahan musim gugur

"Haaaaah..... pada lama banget, sih!!" keluh Aria sambil mondar mandir

"Sabar, Ar... kan pestanya mulai jam 6 malem, dan sekarang baru jam 5.50" kata Arren sambil melihat Grandfather's clock besar di ruangan besar tersebut.

Buat kalian yang nggak sadar atau nggak tahu, hari ini Aria lagi tumben-tumbennya ngadain pesta di Chronne Mansion. Mungkin pada takut dateng karena mereka ngira bakal ada badai....

/Narator dihajar Aria/

Oke, saya kembali ke topik. Sementara para pelayan sibuk di dapur dan tempat-tempat lain, Arren dan Aria sedang menunggu para tamu di ruang pesta yang SANGAT luas. Ada meja penuh makanan dan minuman dimana-mana, dekorasi khas bangsawan Inggris, dan tentunya, tempat yang cukup luas untuk berdansa.

"AAAAAARGH!! CEPETAN DATENG, KEK!! BIAR PESTA *piiiip* INI CEPET SELESAI!!" Aria teriak saking stressnya.

Sebetulnya, pesta ini diadakan oleh orang tua Aria dalam rangka pendekatan diri pada bangsawan lain (mau ngejilat, tuh! /digebok ortu Aria/). Tapi, mereka yang ngadain malah nyuruh Aria ambil alih pestanya sementara mereka kerja (mau ngejilat sama ratu~ /dihajar ortu Aria lagi/). Karena Aria benci pesta (dan gaun, yang dengan AMAT SANGAT TERPAKSA dipakainya), dia bener-bener berharap pesta ini bisa cepet selesai. Sebenernya, dia nggak mau, tapi karena ini demi ortunya, apa boleh buat. Arren sendiri, pas dikasih tahu Aria tentang pesta ini (jangan lupa, keberadaannya disembunyikan dari ortu Aria!) cuma bisa bilang oke dengan terpaksa. Soalnya, berhubung ortu Aria nggak ada, dia diseret Aria kedalem masal pesta-memesta ini.

Tiba-tiba, tanpa saya sadari, bacotan saya sudah berlangsung selama 10 menit.

"JAM 6!!" seru Aria, entah marah atau girang

"MANA MEREKA?!?!" oh, ternyata dia marah

"Sabar, sabar, Ar... paling bentar lagi dateng..." kata Arren sambil mencoba menenangkan Aria dengan menepuk-nepuk pundaknya.

'TING TONG (?)' Bel Mansion berbunyi

"Kayaknya udah dateng, tuh..." kata Arren merespon bunyi bel

Sementara itu, Aria yang over exited (karena berharap pesta bisa makin cepet selesai, bukan karena pengen ngebunuh tamu-tamunya biar pestanya batal) langsung lari ke pintu dan membukanya. Ternyata yang datang adalah....

"..."

Aku hanya bisa terdiam ketika Aria membukakan pintu untukku. Kaget, karena pasti biasanya para servant-nya yang akan membukakan pintu. Tapi ini kok... majikannya...?!Orang yang biasanya menyiksaku gara-gara aku kelewat fujoshi. Untuk menyembunyikan rasa terkejutku aku tersenyum sambil salam metal.

"Ah... No--na Aria.." Entah kenapa aku jadi sedikit takut

"Cuma kamu, toh. Cih!" Kata (?) Aria saat melihat Reinette

"Ada apa?" tanya Arren yang tiba-tiba nongol

"*gasp* ARREN, YOU IDIOT!!" Aria langsung menghardik Arren, berhubung nggak ada yang tahu soal keberadaan dia

"Hah? kena-- GHUOGH!!" kata-kata Arren diputus tendangan Aria

Arren pingsan

Aria menoleh ke arah Rei lalu berkata, "masuk aja"

Aria pun mengangkat kedua kaki Arren lalu menyeretnya ke depan tangga

Lalu melemparnya ke anak-anak tangga

Quote :

"Cuma kamu, toh. Cih!"

Responnya hanya begitu, apalagi ditambah sisipan cih dibelakang kalimat. Bikin aku sweat drop seketika.

Tiba-tiba seseorang menghampiri kami. Seperti---um, seorang anak laki-laki yang sebaya dengan Aria. Yang pasti aku tidak terlalu jelas melihat raut wajahnya. Dengan cepat Aria menyadari keberadaaan orang itu dan berseru;;

Quote :

"ARREN, YOU IDIOT!!"

"L-lho?! A--ar..." Lirihku terbata-bata

Quote :

"Hah? kena-- GHUOGH!!"

...Aria mentalin orang itu pakai kaki. Atau lebih tepatnya nendang. Aku sedikit terkejut...

Orang itu tidak berdaya lagi, sepertinya... pingsan?!

"........"

sambil menoleh kearahku, Aria berkata

Quote :

"masuk aja"

"........"

Aku masih terdiam. Tidak tahu apa yang seharusnya kulakukan sekarang. Bertanya siapa dia tadi, atau... pura-pura cuek?!

Setelah itu, aku memasuki mansionnya, aku berniat segera menemui Lucy untuk menyapanya terlebih dahulu. Otomatis, karena sedang pesta... mungkin dia sedang 'di balik layar'. Aku menyegerakan pergi menuju dapur. Sementara menurut firasat dan 'insting'ku, sepertinya Aria sedang sibuk dengan orang yang tadi ia buat pingsan. Dan terdengar seperti benda yang bermassa cukup besar jatuh dari tangga.

"ckckck... dasar cewek tomboy..." ujarku dalam hati

“Si Aria ngadain pesta??” Mia masih berkata itu terus sambil setengah tidak percaya didalam kereta kuda.

“Berisik! Lagi pula tak ada salahnya anak itu ngadain pesta.” Kata Loreis yang seenaknya nyadarin kakinya dibangku samping Mia.

“Iya ya… jangan-jangan orang tuanya lagi… pasti kasihan.” Kata Mia yang sambil terkekeh kecil.

“Hah! Terserah apa katamu.” Kata Loreis.

“Pasti sekarang Aria lagi kesel-keselnya~” kata Mia lagi.

“Hm… dan kenapa kau tidak pakai gaun pesta?” tanya Loreis yang kini melihati Mia memakai baju OHMSSnya.

“Hehe biarin. Aku gak terlalu suka pake gaun.” Kata Mia lagi.

“Huh! Dasar.” Kata Loreis lagi

“Ah! Kita sudah sampai~” kata Mia yang langsung keluar dari kereta.

“Sudah sampai?” tanya Loreis gak niat.

“Ya iyalah…” jawab Mia lagi.

“Kau gak masalah bawa senjata terang-terangan begitu?” tanya Loreis lagi.

“Ah! Gak apa-apa~” Jawab Mia lagi.

“Si pelayan bodohmu sudah datang duluankan?” lagi-lagi Loreis bertanya pada Mia.

“Iya.” Jawab Mia singkat sambil membunyikan bel mansion.

"...Lucy mana sih...?!" Ujarku dalam hati

Aku masih mencari-cari Lucielle dimana dia sekarang. Setelah aku cari di dapur dia tidak berada disana. Setelah itu aku memutuskan untuk kembali pintu tempat aku masuk tadi untuk mencari Aria. Agar aku bisa bertanya dimana Lucy sekarang.

Tapi, setelah aku sudah sampai di depan pintu mansion. Bel pintu berbunyi berkali-kali, pertanda bahwa ada tamu yang sudah menunggu di belakang pintu itu. Tidak ada 'orang' selain aku yang berada di hall itu. Tanpa pikir panjang, langsung saja kubuka pintunya.

"Ah, master Mia--"

Sementara itu, Aria dan Arren yang harusnya menunggu para tamu...

"Ar...."

"Kenapa?"

"Kamu.... nggak apa-apa, tuh?"

"Masa bodo! Orangtuaku kan cuma pesen buat jagain pesta!"

"Tapi...."

"Makanya..... aku mau main-main sebentar~"

"Sebentar.... ya......?"

Saya yakin kalian nggak pada tahu mereka dimana. Mereka lagi di kamar (yang merekja share berdua). Aria mau ganti baju (dia akn ogah pake gaun), berhubung dia baru inget 2 menit yang lalu kalau orang tuanya cuma pesen buat jagain pesta. Sementara itu, Arren yang tidak boleh berkeliaran bebas seenaknya menemaninya. Tapi.... kayaknya Aria juga sekalian bikin rencana....

"Fufufu........ sekarang tinggal tunggu sampe playernya banyak~~" gumam Aria dengan aura setan menyebar dari tubuhnya

"Ah.... kamu ini... lagi-lagi punya ide aneh" Arren yang kayaknya udah tahu apa yang ada di pikiran Aria langsung berdiri dari kasur, "kayaknya seru.... Count me in!!"

"OK!!" kata Aria sambil mengacungkan jempolnya

Aria dan Arren yang sudah selesai segera menuruni tangga (mereka udah selesai pas saya, sang narator, ngomong) dan bertemu salah seorang tamu

"Ah, Mia, Rus, dateng juga kalian!" kata Aria tanpa sopan santun

"Ar, aku mau ngecek para pelayan, kamu disini aja dulu" bisik Arren pada Aria, untungnya, Mia dan Rus nggak denger sama sekali bisikan Arren

Aria mengangguk, lalu Aren langsung pergi menuju dapur. Aria mendekati Mia dan Rus

"Duduk aja. Nggak usah berdiri gitu" kata Aria dengan (lagi-lagi) tanpa sopan santun

aku berjalan mendekati mansion. Aku baru saja pulang dari berjalan-jalan sebentar karena aku lelah setelah mengerjakan dekorasi di mansion. Karena aku keluar tanpa se izin master, jadi, aku memutuskan untuk masuk lewat pintu belakang.
"*sigh* Semoga anak itu tidak menyadarinya...." kataku pelan
aku membuka pintu belakang. Anehnya, tidak ada si Rhieve di situ. Ku kira dia ada di sana...
Saat aku berjalan ke kamar ku untuk menaruh jaket ku, aku melihat Reinette berlari menuju main hall
"Ah... dia sudah datang..."

"Pada kemana, sih mereka?" kata Arren sambil menelusuri dapur

"Apa aku coba lihat ke kamar mereka?" pikir Arren. "kayaknya nggak jelek juga"

Arren pun segera beranjak pergi dari dapur menuju ke kamar Lucielle (dimulai dari yang termudah). Di jalan....

"Si Reinette kemana, ya? Apa dia bareng Lucielle? yah, kalau begitu sih, lebih bagus. Bisa bunuh dua burung dengan satu batu" pikir Arren sambil berjalan

"ng?" saat di persimpangan koridor, Arren melihat Lucielle

"Hei, Lucy!!" panggil Arren

Quote :

"Duduk aja. Nggak usah berdiri gitu"

"Dasar tuan rumah gak bener, tunjukkin dong tempat duduknya" ujarku dalam hati

Tuan Rus dan Mia masuk kedalam, sementara aku melepas mantel mereka berdua. Aku berkata pelan "Hmm... Spade nggak ikut ya..?"

Setelah itu, aku menyimpan mantel mereka berdua di ruang mantel. Ah, aku lupa... menanyakan keberadaan Lucielle pada Aria.

"kenapa mukamu nggak enak gitu?" tanya Aria pada Reinette.

"Mau protes soal tata kramaku?" kata Aria sambil balik badan. "Kayak kamu baru kenal aku aja"

Aria berjalan menuju salah satu meja. Lalu mengambil sebuah choux

"Nggak pada makan?" tawar (?) Aria pada 3 tamunya yang tidak dia perlakukan layaknya bangsawan (yah, yang bangsawan juga cuma 1, sih)

Tiba-tiba, Aria teringat sesuatu

"Oh ya, aku mau pergi sebentar dari ruangan ini. Ada sedikit urusan" kata Aria dengan senyuman iblis yang mengembang pada kalimat terakhir. Aria langsung naik tangga dan meninggalkan tamu-tamunya

Aria berjalan menuju kamar Lucielle, lalu tiba-tiba mendengar

Quote :

"Hei, Lucy!!"

"Eh? Itu kan suara Arren" pikir Aria. Dia langsung mendekati sumber suara itu.

Baru saja aku ingin berjalan ke main hall, bertemu Reinette, seseorang memanggilku

Quote :

"Hei, Lucy!!"

aku menoleh ke belakang. Arren-sama berlari ke arahku
"Ah... ada apa, Arren-sama?" tanyaku

Mia: A... Aria ada urusan...

Loreis: Pasti ada apa-apanya nih *Mulai nyiapin borgolnya*

Mia: Huwa! tunggu master Rus!

Loreis: Aku hanya menyiapkan senjata saja.

Mia: Bukannya sama saja... Oh ya! Si Lucy kemana ya?

Loreis: Dapur.

Mia: Enteng banget jawabnya... Oh... begitu! coba kukasih tahu si baka Rei sajalah.

Loreis: Hm... jangan sampai mati. kau itu santapanku.

Mia: *Sweat drop* Nih orang mikir kalau pergi jalan bisa mati! I-iya... *Mulai jalan kearah baka Rei*

Quote :

"kenapa mukamu nggak enak gitu?"

Ah, ternyata perasaanku bisa ketebak oleh Aria, instingnya kuat juga.

Sambil membalikkan badan, Aria melanjutkan kalimatnya

Quote :

"Mau protes soal tata kramaku?"

Quote :

"Kayak kamu baru kenal aku aja"

Kami bertiga ditawarkan makan. Tapi aku tidak menghiraukannya, aku sedang menjaga nafsu makanku. Sementara Aria pergi (lagi) meninggalkan kami bertiga.

"...bosan, Lucielle kok gak ada sih...?!" Lirihku pelan

Karena bosan, aku berinisiatif untuk meninggalkan hall, sekedar untuk menghirup udara segar. Dan kini langkahku menuju halaman depan mansion. Kudapati taman yang sudah didekorasi sebelumnya. Pohon-pohon dipangkas rapi dan bunga-bunga juga sudah mekar. Haah... ini lebih baik.

Sambil mengambil tempat duduk ditepi air pancur, aku menghela nafas panjang. Sepertinya pesta ini sepi sekali, mungkin nanti aku akan sering merasa bosan. Lucielle tidak ada, Alderd belum datang...

"Huh... sepertinya aku sudah bilang pada Alderd kalau ada pesta disini... jangan-jangan amnesia-nya kumat lagi..." ujarku pelan

"Nah Lho! ini dimana?" tanyaku pada diriku sendiri bingung.

"Hualah! aku kesasar sendiri..." kali ini aku sweat drop atas kebodohanku sendiri.

"Harusnya inisih dihalaman depan. Hm..." Aku pun mulai berpikir kares

"Itu... Oi! baka Rei!!!!" Panggilku ke baka Rei yang sedang berdiri layaknya orang bodoh ditepi air mancur

Quote :

"Itu... Oi! baka Rei!!!!"

Master Mia menghampiriku yang baru keluar dari pintu mansion. Sedikit kaget, untung saja aku tidak jatuh ke air. Fuhh...

"Ada apa master~?!"

Sementara itu, Aria sedang berjalan ke arah sumber suara dan menemukan Arren dan Lucielle

"Kebetulan! Ikut aku sebentar!" kata Aria sambil menyeret Arren dan Lucielle yang nggak sempet ngomong apa-apa

Mereka pergi mnuju gudang, atau lebih tepatnya, tempat yang harusnya gudang tapi sudah disalah fungsikan menjadi tempat nyimpen baju-baju penyamaran

"Nah, Lucielle, pake ini!!" kata Aria sambil ngelempar seragam maid penuh pita dan renda yang manis, plus nekomimi dan nekoshippo dengan bel di ujungnya. Tidak lupa, kalung kucing dengan bel

"Kalau nggak dipake..... kau tahu apa hukumannya?" tanya (?) Aria dengan senyum manis tapi auranya... sangat setan. Aria pun bergerak ke Arren

"Arren...." kata Aria pelan, masih dengan senyum manis beraura iblis

Arren nelen ludah

"Jangan sekali-kali kamu keceplosan bilang namamu 'Arren Chronne'. Atau...." Aria ngancem Arren

"Oke.... aku bakal bilang..... aku putra pemilik perusahaan rempah-rempah di Indonesia yang mengadakan hubungan bilateral dengan Chronne" kata Arren ketakutan dengan keringat dingin yang mengucur deras

"Oke..." Aria menoleh ke arah Lucielle yang udah make kostum maidnya yang super moe

"Sekarang.... ayo kita lihat keadaan di ruang pesta!!" kata Aria sambil mengajak (baca: menyeret) Lucielle dan Arren ke ruang pesta

Quote :

Ada apa master~?!

... he... kira-kira apa yang terjadi didalam ya?? harus cepat pikiranku berkecamuk

"Aku tersesat! Baka Rei! Antar aku kembali ke mansion! entah kenapa aku ada firasat menyenangkan~" Akupun langsung menarik kerah baju baka Rei agar menunjukkan arahnya.

Quote :

"Aku tersesat! Baka Rei! Antar aku kembali ke mansion! entah kenapa aku ada firasat menyenangkan~"

seru Maste Mia kepadaku sambil menarik kerah bajuku.

"Ah, iya!" Sahutku

Aku segera menggendong master kedalam mansion. Mengantarkannya keruangan pesta dan kami telah sampai disana. Kudapati Aria, anak laki-laki yang tadi, dan...

"Lu--Lucielle??!"

Yah... Aku tidak bisa melawan duo sadis itu, jadi, mau tak mau, aku harus memakai baju maid yang di berikan Arren-sama
Dan... setelah itu... aku di bawa ke..... *sigh* main hall....
"Eto.... saya mau diapakan??" tanyaku

"Yah, kamu kan maid. jadi wajar, dong~" jawab Aria dengan tenangnya.

Trio itu berjalan mendekati Rei yang lagi jawdrop

"Nah, kalian kerja, gih!" kata Aria

"Ngomong-ngomong, cewek tadi mana?" tanya Arren pada Rei, berusaha agar tidak dicurigai

".........."

Quote :

"Nah, kalian kerja, gih!"

Lucielle datang dengan busana yang tidak seperti biasanya. Busana maid yang penug dengan pita dan renda. Rambutnya berhias nekomimi dan ditambah nekoshippo. Namun ekspresi wajahnya tetap seperti biasanya. Tapi agak asem plus sedikit blush. Entah itu pengaruh blush on atau alami. Tapi yang terlebih penting..

Quote :

"Ngomong-ngomong, cewek tadi mana?"

Tanya anak laki-laki yang belum kukenal ini

"Ce-cewek?! eerr... maksudnya master Mia?!"

"Kalau cewek yang tadi pintunya kamu bukai namanya Mia, berarti bener" kata Arren

"Hei, ngomong-ngomong, kok pada belom dateng, ya?" tanya Aria pada semua orang disana

"Jangan-jangan!!" Arren yang kayaknya inget sesuatu cepet-cepet pergi entah kemana terus balik lagi dengan sehelai kertas ditangannya

"Kertas apaan, tuh?" tanya Aria sambil mendekati Arren yang terengah-engah

Arren membaca kertas itu dan mengeluarkan reaksi kaget

"Ada apaan, sih?! Kamu dari tadi nggak jelas banget!!" Aria mulai nggak sabar

Baru aja Aria mau ngerebut kertasnya, Arren udah angkat bicara

"Haaah.....Ter....nyata..... bener......" kata Arrenm terengah-engah

"Bener apa?" tanya Aria nggak sabaran

Arren mengambil napas, lalu....

"TUKANG KETIKNYA SALAH KETIK!! DISINI TULISANNYA 7P.M, BUKAN 6 P.M!!"

'Gubrak!!' semua orang kecuali Aria ber-gubrak ria

"Ohooo~~ Mari kita bunuh tukang ketiknya~~" kata Aria sambil menebar dark aura yang sangat kental

"What the f**k!!!!! Jadi tukang ketiknya salah ngetik?!!!!" Tanya Mia kaget padahal sebelumnya sedang asyik menertawakan penampilan Lucielle.

Quote :

"Ohooo~~ Mari kita bunuh tukang ketiknya~~"

"Setuju..." Kata Loreis yang kini sudah menyiapkan borgolnya.

"Jangan... nanti anda bisa dipenjara Master Rus..." kata Mia yang sudah pasrah.

"Tinggal di buang kelaut saja jasadnya." Kali ini dia menjawabnya dengan singkat.

"..." kini Mia hanya bisa diam seribu bahasa.

"Ngomong-ngomong kau kenal ama anak laki-laki itu" Loreis menunjuk Arren.

"Entahlah mungkin sepupu jauh Aria..." Kata Mia santai.

"Oh..."

"Kenapa?" kali ini Mia yang bertanya.

"Tadi dia menanyakan dirimu pada baka Rei" Jawab dengan singkat lagi sambil mulai berjalan duduk di sofa.

"Hah?" kali ini Mia makin gak ngerti.

"Begini."

Quote :

"Ngomong-ngomong, cewek tadi mana?"

"Begitu."

"Hoh. jadi ini gimana nih??" kali ini Mia mulai bertanya kebingungan.

"Entahlah" hanya dijawab dengan jawaban super singkat.