Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum
Welcome to our forum, Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum.
Please sign in, don't have an account? You can sign up now!
Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum
Welcome to our forum, Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum.
Please sign in, don't have an account? You can sign up now!
Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum

An Indonesian Kuroshitsuji roleplay forum, join our base!
 
PortalIndeksPencarianLatest imagesPendaftaranLogin
New storyline for roleplay! Check Roleplay section for complete information~
Bagi member lama yang sudah membuat chara, mohon disesuaikan dengan peraturan, dan storyline yang baru~
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Similar topics
    Navigation
     Portal
     Indeks
     Anggota
     Profil
     FAQ
     Pencarian
    Forum
    Latest topics
    » Keaktifan forum
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyMon May 28, 2018 12:09 pm by

    » perkenalan
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyMon Jul 06, 2015 12:22 pm by

    » Perkenalan
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 25, 2015 8:10 pm by

    » Jung Nanami | Human(Half Vampire) | Civilian
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptySun Jun 01, 2014 10:12 pm by

    » Azzura Dolores | Allence Family
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyFri May 30, 2014 11:41 pm by

    » mau tanya soal Civilian
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyFri May 30, 2014 10:16 pm by

    » Perkenalan
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyFri May 30, 2014 6:28 pm by

    » Poker Online, Poker Facebook, Judi Online, Nagapoker
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyMon Apr 28, 2014 1:28 pm by

    » Azusama Joe / Human / Chronne Family Member
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Apr 03, 2014 11:17 pm by

    Affiliates
    free forum
    affhayori
    affda

    Photobucket

    Photobucket
    affliates
    affliates
    Top posters
    Aria Chronne
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Reinette Sutcliff
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Nonohana Kizure
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Ellie Xiorna
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Sueth Yuelight
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Wakabayashi Genzo
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Clearesta Allence
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Persona
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Alaude Von Novizio
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Licla
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_lcapWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Voting_barWatashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Vote_rcap 
    Poll
    Statistics
    Total 120 user terdaftar
    User terdaftar terakhir adalah ArabelleCharleights

    Total 9513 kiriman artikel dari user in 196 subjects

     

     Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~

    Go down 
    +2
    Reinette Sutcliff
    Aria Chronne
    6 posters
    Pilih halaman : Previous  1, 2, 3
    PengirimMessage
    Aria Chronne

    Aria Chronne


    Jumlah posting : 3384
    Join date : 22.03.10
    Age : 27
    Lokasi : di dunia ini~

    Chara profile
    Name: Aria/Arren Chronne
    Status: Chronne Family Member
    Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptySat Jun 05, 2010 9:15 am

    First topic message reminder :

    Ini omake [Aria no kienai kizu ~endless cause, unless...~] yang dilihat dari POV Aria. Sekalian untuk menyingkap hal-hal yang tidak diihat Arren. Enjoy~~
    --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Pagi-pagi (?) di Chronne Mansion...

    "Master!! Cepat bangun!!" seru Lucielle sambil menggedor-gedor pintu kamar

    "Uuh..... ada apa, sih?! Pagi-pagi kok udah berisik?!?!" seruku yang baru bangun

    "Ar.... coba lihat..." kata Arren sambil menunjuk jam

    "AH!! GAWAT!! UDAH TELAT!!" seruku panik sambil langsung loncat dari tempat tidur

    "Aduuh... nggak bakal sempet, nih..." kata Arren

    "Sempet!! Masih sempet!! Kataku lagi, yang sedang buru-buru mengganti pakaian

    "Tapi...." ucapan Arren tiba-tiba terpotong, lalu dia seperti memerhatikanku

    "AR!! ITU KENAPA?!?!" serunya lagi dengan khawatir, sambil loncat dari kasur ke arahku

    "Ng? ini?" kataku sambil menunjuk balutan perban di lenganku. "Hari ini 'mereka' mau dateng, jadi kemaren aku latihan" kataku datar, dengan senyum di wajahku. Tapi, rasanya ada sesuatu yang mengganjal di hatiku saat aku mengatakannya.

    Aku memerhatikan Arren.

    Ekspresinya berubah menjadi geram

    Aku mengerti...

    Karena aku menyebut-nyebut "mereka", ya?

    Kelihatannya Arren membenci "mereka"

    .....Bukan....

    Dia memang membenci "mereka"

    Aneh.... padahal seharusnya kita punya perasaan yang sama, kan?

    Kenapa.... dia bisa membenci mereka?

    Padahal aku...
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    'Bruk!'

    "Ukh--!!"

    "ARIA!! BERDIRI!! JANGAN JATUH HANYA KARENA SERANGAN KECIL SEPERTI INI!!"

    "Ba--Baik!!"

    Aku kembali berdiri untuk menghadapi ayahku dalam latihan. Aku bisa merasakan luka yang menyakitkan di sekujur tubuhku. Tapi, aku harus melanjutkannya.

    Aku harus melakukannya!!

    Karena....

    'Bruk!!'

    "AKH---!!"

    "Ojou-sama!!"

    Para maid mendekatiku yang terluka parah. Sedangkan ayah menatapku marah

    Wajar, aku sudah mengecewakannya

    Tumbang hanya karena serangan seperti ini....

    Ayah sudah berharap banyak, dan aku mengecewakannya. Wajar saja dia marah

    Ayah mendekatiku, lalu...

    'BUAKH!!'

    Ayah memukulku

    "DASAR ANAK LEMAH!! ANAK SEPERTIMU TIDAK PANTAS MENJADI PENERUS CHRONNE!!" seru ayah lagi, sambil menginjak-injak tubuhku yang terluka

    Para maid sepertinya ada yang keberatan

    Tapi, tidak ada satupun yang menghentikan ayah. Semua ketakutan

    Sedangkan aku, aku hanya diam

    Aku sudah terbiasa dengan sikap ayah

    Dulu, memang aku pernah berpikir untuk melawan

    Tapi, pada akhirnya aku tidak melakukan apapun

    Hanya diam mematung

    Entah apa yang terjadi, tubuhku menolak untuk digerakkan

    Dan rasanya ada sesuatu yang mengganjal perasaanku

    Apapun itu, aku tidak tahu

    Yang kutahu, hal tersebut membuatku tidak dapat melawan ayah
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Ah, tanpa kusadari, aku telah membuang banyak waktu!!!

    Aku segera mencari gaun untuk kupakai

    'tek'

    Saat itulah, tanganku berhenti

    Tanganku gemetar ketika aku memegang sesuatu yang lembut dari dalam lemariku

    "Ini.... gaun sutra dari....ibu....?" kataku pelan, dan gemetar

    Berhenti gemetar....

    Berhenti gemetar....

    KUBILANG BERHENTI, GODDAMNIT!!

    Tanganku berhenti bergetar, dan aku segera mengenakan gaun tersebut

    Demi ibu......

    Ini semua demi ibu......

    Setelah selesai memakai gaun, aku segera mengenakan sebuah topi kecil yang senda dengan gaunku lalu mengambil sepatuku

    Saat aku baru akan memakainya, aku melihat Arren yang masih mematung disana

    Masih dengan ekspressi geramnya

    "Arren...." panggilku

    "......." Arren nggak jawab

    "Arren!" aku agak mengencangkan suaraku

    "................." masih juga belum jawab

    Kesabaranku habis

    "ARREN!!"

    Arren berhenti melamun dan langsung menoleh kearahku, aku melanjutkan acara memakai sepatuku

    "Cepetan!! Ini mansion belom disiapin sama sekali!!" seruku padanya

    Arren (yang kayaknya udah ngerti) langsung ngambil baju yang udah disiapin Lucielle tadi malem (kayaknya)

    "Uukh.... ribet banget, sih...." gumamku mengomentari gaunku yang menghalang kebebasanku dalam memakai sepatu

    Gangguan dari gaunku berhasil membuatku terfokus pada gaunku

    Dan membuatku teringat pada saat aku mendapatkan gaun ini
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    "Aria~ coba lihat apa yang ibu punya untukmu~" kata ibu sambil tersenyum

    "Apa? Apa?" tanyaku tidak sabar

    "Taraaa!!" seru ibu sambil menunjukkan sebuah gaun sutra biru.

    "Uwaa.... indahnya.... tapi, apa tidak terlalu besar?" tanyaku

    "Tidak apa-apa~ Itu memang ibu buat khusus untuk Aria pakai kalau sudah besar nanti" kata ibu dengan wajah penuh senyuman

    "Terima kasih.... ibu...." kataku pelan

    "Sama-sama" balas ibu

    "Ah, itu ada Mrs. Sheverise. Ibu pergi dulu, ya~" kata ibu sambil berlalu meninggalkanku

    Ibu berkata begitu dengan penuh senyuman

    Dengan begitu baik...

    Aku selalu berharap topeng yang selalu dia kenakan di hadapan para bangsawan adalah wajahnya yang asli

    Selalu....

    Aku tahu itu tidak mungkin

    Dia selalu membantu ayah

    Dan aku juga harus mau membantunya

    Demi mereka berdua....

    Aku akan menahan rasa sakitku

    Aku akan menahan air mataku

    Asal mereka bahagia....

    Asal mereka bahagia....

    CUKUP!! BERHENTI MEMBOHONGI DIRIMU SENDIRI, ARIA!!

    Aku tahu bukan itu alasannya!!

    Aku--!!

    Aku.... tidak dapat melawannya!!

    Jiwa dan ragaku selalu menolak untuk menyelamatkan diriku dari mereka!!

    Sekalipun otakku menyerukan "aku akan mati kalau menerima lebih dari ini!!"

    Jiwa dan ragaku tidak memedulikannya

    Terus mengacuhkannya

    Sedangkan aku terombang-ambing diantara keduanya

    Tanpa petunjuk maupun jawaban

    Hanya..... berada disana dan menerima segalanya.....

    Bahkan, sekalipun ibu memukulku, menamparku, memakiku, dan tidak memperlakukanku sebagai manusia

    Aku tidak bisa melakukan apapun

    Hanya menerima segalanya

    Aku juga tidak menangisi keadaanku

    Untuk apa aku melakukan hal tidak berguna seperti itu?

    Menangis hanya memperburuk masalah

    Sudah lama....

    Sudah lama sekali aku menyegel air mataku....

    Dan segel itu tidak pernah terbuka sampai sekarang....
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    "Hah?!" seruku kaget

    "Kenapa aku bengong?! Aku harus cepet!!" kataku lagi, sambil memasang sepatuku

    Setelah sepatuku sudah membalut kakiku dangan sempurna, aku berseru pada Arren, "Arren!! Cepetan pergi!! Sebentar lagi "mereka" sampe, loh!!"

    Ternyata, Arren juga tenggelam dalam pikirannya

    Aku mendekatinya, lalu memukul kepalanya

    'BUAKH!'

    "WADOOOOW!!" jerit Arren kesakitan

    "Jangan bengong!! sebentar lagi mereka dateng!!" seruku

    "Eh?! Cepet amat?! Kalau begitu, aku pergi dulu, ya!" kata Arren sambil berlalu pergi

    Sekarang Arren sudah pergi....

    Aku harus berusaha sendiri!

    Aku tidak boleh bergantung padanya!

    Aku terus mengulangi kata-kata itu dalam benakku

    Berharap, kata-kata itu bisa membuatku lebih baik

    Aku pun turun untuk mempersiapkan rumah dan segala yang dibutuhkan untuk menyambut mereka
    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    'Ting tong'

    'Degh!!'

    Bel rumah sudah berbunyi.... dan kelihatannya para pelayan sudah membukakan "mereka" pintu....

    Aku melihat jam, jam 19.00

    Tidak boleh begini!! Aku harus cepat turun!!

    Apapun yang terjadi....

    Akh!! Jangan terlalu banyak berpikir!! Cepat sambut mereka, bodoh!!


    Aku pun berlari menuju tangga

    Ketika aku sudah berada di dekat tangga, aku mendengar suara yang tak kukenal

    Rasa penasaran yang cukup kuat untuk membunuh, jelas membuatku makin mendekati tangga untuk melihat sumber suara tadi

    Aku melangkah makin dekat menuju tangga...

    "Aria?"

    Kata-kata ibuku agak mengagetkanku

    "Aria sedang apa di atas sana? Ayo turun kemari!" panggil ibuku dengan lembut

    Tanpa kuberi tahu pun, kurasa kalian sudah tahu

    Suara yang tak kukenal itu pasti rekan kerja ayah, sehingga ibuku memasang topengnya

    Dan ada seorang lagi yang tak kukenal

    Seorang anak yang.... mungkin umurnya tidak terlalu jauh denganku

    Dia tersenyum kecil padaku

    Jelas dia anak rekan kerja ayahku

    Seperti ibuku, aku pun harus memasang topengku disini

    Aku turun perlahan menuruni tangga, tersenyum, lalu berkata, "Ayah, ibu, selamat datang kembali"

    Aku menoleh ke arah rekan kerja ayahku, lalu aku, sambil membungkukkan badan dan tersenyum, berkata, "Anda pasti rekan kerja ayah saya. Salam kenal, saya Aria"

    "Oh! Seperti kata desas-desus yang beredar, kau cantik sekali!! Saya sudah banyak mendengar tentangmu dari ayah dan ibumu!" jawab bangsawan itu

    "Suatu kehormatan bagi saya jika anda menganggap saya seperti itu" kataku sopan sambil membungkuk

    "Perkenalkan, ini anakku, Greyritte" katanya sambil menunjuk anak laki-laki di sampingnya

    "Salam kenal, Aria-san" sapanya sopan

    "Salam kenal juga, Tuan Greyritte" balasku sambil membungkuk

    "Tolong panggil saja aku Grey, Aria-san" katanya sambil mendekat selangkah

    "Ah, baiklah, Tuan Grey" balasku lagi

    Apa maksudnya ini? apa dia mau sok akrab?

    "Nah, Aria, bagaimana menurutmu? Dia tampan, kan?" tanya ibuku

    Aku memerhatikan wajahnya sebentar

    ..........

    Kayaknya masih gantengan Arren, deh....

    "...Ya, Tuan Grey sangat tampan malam ini" kataku

    Inilah yang harus kukatakan....

    Selama aku masih memakai topeng lady ini, aku tidak boleh mengacau

    "Nah, Aria, ayah dan ibu ada sedikit urusan dengan Lord Larein. Kamu mengakrabkan diri saja dulu dengan Grey, ya?" kata ibu lembut

    "Baik" kataku

    Aku menoleh ke arah Grey, lalu berkata, "Tuan Grey, mari ikuti saya"

    Aku pun mengantarnya ke kamarnya

    Dia mengikutiku
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    "Tuan Grey, ini kamar anda. Anggap saja seperti rumah sendiri" kataku sopan sambil tersenyum

    "Ah, baiklah. Akan kuusahakan untuk tidak mengotorinya" balasnya

    "Lalu, kalau ada yang anda butuhkan, katakan saja. Tidak perlu sungkan" kataku lagi

    "........" Grey terdiam sebentar

    "Tuan Grey?" tanyaku pura-pura cemas sambil mendekatinya. "Ada apa?"

    "Boleh....aku minta tolong sesuatu?" tanyanya dengan agak ragu

    "Silakan katakan. Saya akan segera menginformasikan para pelayan untuk melayani kebutuhan anda" kataku sopan

    ".....Tidak perlu...." katanya

    "Eh?"

    Tanpa pemberitahuan, dia menarik lenganku, lalu memelukku dengan tiba-tiba

    Kalau bukan karena ayah dan ibu, aku pasti sudah menghajarnya sebelum dia memelukku

    Kalau bukan karena "mereka".....

    .....sudahlah, aku harus melanjutkan skenarionya

    "Tu--tuan Grey--!!" kataku

    ".....Aria...." balasnya

    "A--apa maksud anda?" tanyaku, tentu saja tanpa meronta

    "Bukankah kau tadi mengatakan kalau aku boleh meminta bantuan?" tanyanya balik

    "Eh? Ya, saya memang bilang begitu, tapi...." aku menghentikan kalimatku

    Aku sudah tahu apa yang kau inginkan

    Lebih baik, cepat lakukan itu

    Agar semuanya lebih cepat selesai...

    Tanpa kesalahan


    Dia menarikku ke dalam kamar, lalu berkata, "....sepertinya, inilah yang disebut cinta pada pandangan pertama..."

    Kata-kata yang sangat mudah diprediksi

    Kata-kata yang membuatku ingin muntah

    Tapi, aku harus tetap bertahan

    Demi "mereka"....

    "...Tuan Grey...."

    Grey mendorongku hingga aku jatuh di atas kasur

    Sepertinya, aku sudah bisa menebak apa yang akan terjadi

    Dia mendekatkan wajahnya

    Lalu.....

    Dia menjilat leherku

    "--!!"

    Aku kaget

    Biasanya, semua dimulai dengan ciuman

    Tapi, kali ini....

    "Tu--Tuan.....Grey..." kataku, sambil berpura-pura meronta dengan lemah

    Aku bisa merasakan lidahnya di leherku, begitu pula napasnya

    Aku harus bertahan!!

    Harus bertahan!!

    Demi "mereka"....


    Tiba-tiba, dia melanjutkannya dengan menggigit leherku

    "Ukh--!!"

    Refleks, aku menendangnya

    'Bukh!!'

    "UGH--!!"

    Dia terlontar ke belakang

    Dasar bodoh!!

    Aku...aku sudah--!!

    Apa yang sudah kulakukan, bodoh!!


    "Tuan Grey!!" seruku sambil berlari mendekatinya yang sekarang terbaring di lantai

    "Ja--jangan mendekat!!" serunya, aku menghentikan langkahku

    "Me--menjauh dariku, monster!!" serunya lagi

    Hanya karena tendangan seperti itu, dia menyebutku monster?

    Dasar lemah...

    Terlalu lemah....

    Kalau dia tidak selemah ini, pasti tidak akan ada masalah seperti ini....


    "Hi--HIIIIII!!" serunya sambil berdiri, lalu berusaha kabur

    "Ah, tunggu--!!" seruku sambil menarik tanganya

    Dia kaget dan ketakutan, tapi dia tidak bisa kabur karen tarikanku lebih kuat

    "...Aku bisa susah kalau kau kabur sekarang...." kataku sambil menyiapkan tongkatku

    "U-- UWAAAAAAA!!" serunya, sebelum akhirnya dia kuhabisi dengan tongkatku

    Memang, yang kuberikan hanya beberapa pukulan ringan di kepalanya

    Sebuah usaha yang sia-sia, aku tahu itu

    Tapi, aku hanya bisa berharap ingatannya terhapus

    Dan aku tahu, apapun yang terjadi...

    Masa lalu tidak bisa kembali lagi

    Karena itu....

    Kalau pada akhirnya aku tetap akan dihukum "mereka"

    Lebih baik aku sedikit memperbaiki masa sekarang sebelum masa depan memburuk
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    "Jeritan apa barusan?! Aria?!" seru ibu, yang sekarang sedang terpaku di depan pintu

    Melihat anaknya dengan senjata, dan anak kliennya di lantai

    Berdarah....

    "ARIA!! APA YANG KAU LAKUKAN!!" seru ibu sambil menamparku

    'PLAK!'

    Dia sudah melepas topengnya

    Wajar, tidak ada yang akan melihat wajah aslinya selain aku disini

    "APA YANG KAU LAKUKAN?! HAH?!" seru ibu sambil memukuliku

    Aku hanya diam

    Hanya membisu

    Inilah yang terbaik....

    "JAWAB IBU!!!" kata ibu sambil menginjak tanganku di lantai

    ".....Maaf...." balasku lemah

    "KATAKAN LAGI!! YANG JELAS!!" seru ibu sambil menendangiku

    "......Maaf....." balasku, makin melemah

    "KATAKAN YANG JELAS!!" serunya sambil memukulku dengan tongkatku

    Dia mengeluarkan pisau dari tongkatku, lalu mengarahkan pisau itu ke wajahku

    "Kenapa dia bisa tergeletak di lantai?" tanya ibuku marah

    ".............." aku terdiam, tidak yakin harus menjawab atau tidak

    Kurasa, pilihan manapun tidak memberi hasil yang baik

    Yang manapun yang kupilih, pasti berujung sama

    "JAWAB IBU!!" seru ibu lagi, sambil menusuk bahuku dengan tongkatku

    "Ukh--!!" aku bisa merasakan dia memutar tongkat yang sudah menancap di bahuku

    "Ada apa ribut-ribut?"

    "!!"

    Rupanya, kali ini ayah yang datang

    "Aria berulah lagi" jawab ibu singkat

    Ayah memandangi Grey yang masih belum sadar, lalu berjalan mendekati kami

    "Aria...." kata ayah mendekatiku

    Lalu menendang perutku

    "Akh--!!"

    "Harus berapa kali ayah bilang, JANGAN MEMBUAT MASALAH!!" serunya sambil menendangiku

    "APAPUN YANG TERJADI, JANGAN SEKALI-KALI MENJADI PENGHAMBAT!!" serunya lagi

    "KAU TAHU APA YANG AKAN TERJADI KALAU LORD LAREIN TAHU?! KAU HANYA MENGGANGGU AYAH!!" serunya lagi

    "DASAR ANAK TIDAK BERGUNA!!" kali ini, dia memberi sebuah last blow di perutku

    "Ibu, cepat urus Lord Larein" kata ayah pada ibu, ibu langsung pergi keluar kamar

    Ayah mengemballikan fokusnya padaku

    "Kau tahu tugasmu, kan?" katanya padaku

    Aku tidak melihat wajahnya

    Aku tidak bisa melihat wajahnya...

    Tapi, aku mengerti dari auranya

    Aku pun menganggukkan kepalaku

    "KALAU BEGITU, LAKUKANLAH!!" serunya sambil menginjak tanganku

    "JANGAN LAKUKAN HAL YANG TIDAK BERGUNA SEPERTI MENGACAUKAN RENCANA!!" serunya lagi

    Aku tidak melawan

    Ditendangi seperti apapun...

    Dipukul seperti apapun...

    Ditusuk seperti apapun....

    Aku tidak akan melawan ataupun menangis

    Tidak....

    Lebih tepatnya, aku tidak bisa....

    "Cih!! Kau membuang-buang waktuku!!" kata ayah sebelum akhirnya meninggalkanku sendirian di kamar

    "Master...." Lucielle mendekatiku dengan terengah-engah

    Sepertinya mereka menyaksikan kejadian barusan, melihat Lucielle membawa kotak obat dan terengah-engah. Lucielle juga pasti dari tadi mati-matian menahan Rhieve

    Mereka pun mengobatiku, seperti biasa

    Sedangkan aku, aku haya menyesali perbuatanku

    Kenapa aku malah mengecewakan mereka?

    Kenapa aku malah mengacaukan segalanya?

    Kenapa....?


    Aku mengepalkan tanganku

    Lucielle memandangiku

    Sepertinya dia mengkhawatirkanku

    Sedangkan Rhieve, ketika melihat Grey sedikit bergerak, dia menginjaknya lalu menyeretnya keluar

    Pada akhirnya, tidak ada perubahan,,,

    Aku tidak bisa melakukan apapun...

    Memuakkan.....

    Aku benar-benar memuakkan diriku sendiri....

    Sampai harus mereka kasihani seperti ini....

    Aku.....


    Rhieve dan Lucielle membawaku ke kamarku

    Setelah mereka membaringkanku di tempat tidur, mereka segera keluar

    Setelah diobati, luka-luka ini tidak lagi terasa menyakitkan

    Mungkin, aku sudah terlalu terbiasa dengan luka

    Tapi, rasanya, masih ada sesuatu dalam perasaanku

    Yang sangat menyakitkan

    Jauh lebih menyakitkan dari pada luka-luka yang telah mereka obati

    "Ukh...."

    Aku pun mencoba untuk duduk, dan memegangi dadaku

    Sakit.....

    Tidak lama, jendela kamarku terbuka

    Arren pun masuk ke dalam kamar melalui jendela itu

    "Arren...."

    Tatapannya..... mungkin dia terkejut

    "Aria... ada apa....?" tanya Arren sambil berjalan medekatiku

    "Bukan apa-apa...." kataku menghindar

    Tanpa kuberi tahu pun, dia pasti sudah tahu

    Lagipula, aku merasa memberitahunya hanya akan membuat keadaan memburuk

    Arren naik ke tempat tidur dan duduk disampingku

    Tiba-tiba, dia berkata, "Aria, apa itu yang di dekat lehermu?"

    "!!" aku kaget

    Ternyata, gigitan lemah itu meninggalkan bekas

    Arren menyingkap bajuku untuk melihatnya dengan lebih jelas

    Aku pun menepis tangannya

    Aku tidak ingin mengingatnya lagi

    "Aria....itu...... bekas gigitan.....?" tanyanya dengan nada tidak percaya

    "........" aku diam

    Kumohon, Arren..... hentikan....

    Aku tidak ingin membicarakannya...

    Aku pun berkata, "jangan dibicarakan...."

    Aku membaringkan tubuhku di kasur, dan menutupi wajahku dengan selimut, mencoba mencegah otakku mengingatnya

    "Selamat tidur" kata Arren, mungkin dia sudah mengerti sehingga dia memutuskan untuk tidak bicara lebih jauh

    Arren membaringkan tubuhnya di tempat tidur, ruangan ini pun menjadi hening

    Aku pun memikirkan suatu kemungkinan buruk

    Kalau kubiarkan.... apa Arren akan membunuh pembuat bekas gigitan ini?

    Tidak.... tidak boleh....

    Bisa-bisa "mereka"....


    "Arren...." kataku memecah keheningan

    "Jangan coba bunuh orang yang membuat bekas ini, dia udah kuurus...." kataku lagi

    Aku bisa merasakan Arren bergerak di belakangku

    Tapi, aku tidak menyangka dia akan memelukku....

    "Arren..." kataku agak kaget

    "Aku tahu kau sedih. Aku tahu kau dipaksa mereka untuk membiarkan dirimu diperkosa anak bangsawan lain. Dan aku juga tahu kau pasti mendapat luka baru dari orang tuamu. Karena itu...." Arren menghentikan kalimatnya sejenak

    ".....Menangislah. Itu akan membuatmu lebih baik" kata Arren lagi

    Aku tidak percaya dia mengatakannya

    Kita sudah bersama selama ini, jadi seharusnya dia tahu

    Aku tidak boleh menangis!!

    Lagipula, aku tidak yakin aku masih bisa menangis.....

    "....Tidak...." jawabku, tanpa melihat wajahnya

    "Ayah melarangku menangis. Karena itu, aku tidak akan melakukannya" lanjutku

    "Tapi--!! Grh!! Kamu masih menganggap yang seperti itu 'ayah'?" seru Arren marah, sambil bangkit berdiri

    "Kenapa sih kamu nurut banget sama mereka?! Mereka itu monster!! Kamu udah terlalu menderita, karena itu..." Arren berhenti sejenak

    "Kakak nggak akan membiakanmu menderita lagi!!" serunya sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat

    Aku mengerti perasaannya

    Dan entah bagaimana, kata-katanya barusan membuat hatiku lebih tenang

    Aku pun tersenyum, walau mungkin hanya sebuah faint smile

    Hanya itu senyuman yang bisa kuberikan untuknya sekarang

    "Terima kasih..... Arren....." ucapku

    Perasaanmu saja sudah lebih dari cukup bagiku

    "Tapi, kalau kamu nggak mau aku menderita, tolong.....jangan lakukan apapun pada mereka" pintaku lirih

    Arren tampak memikirkan sesuatu setelah dia mendengar kalimatku barusan

    Untuk ketiga kalinya pada hari ini, dia tenggelam dalam pikirannya

    "Arren...." dan untuk ketiga kalinya pula, aku membuyarkan lamunannya

    Aku bangkit dari tidurku, lalu duduk di atas tempat tidur

    Arren pun ikut duduk di sampingku

    "Kamu bisa merasakan rasa sakitku, kan?" tanyaku

    "Tentu saja!! Ikatan persaudaraan kita sangat kuat!" kata Arren meyakinkan

    Arren....

    Kalau kau memang mau membantuku...


    "Kalau begitu....." kataku dengan faint smile

    Kumohon....

    Hanya ini yang bisa kau lakukan....

    "Bersenang-senanglah. Mungkin tali hubungan kita akan mentransfer perasaan senangmu padaku" kataku

    "......Tidak...." jawabnya

    Aku agak kaget

    "Kenapa?" tanyaku

    "Karena aku ingin kamu langsung merasakan kebahagiaan yang kurasakan" jawabnya lagi

    Sudah kuduga....

    Arren memang seperti ini

    Tapi....

    Aku tersenyum, lalu berkata pelan, "Terima kasih.... perasaanmu saja sudah cukup membuatku senang"

    Arren kembali memelukku, lalu mengelus kepalaku

    "Aku mungkin tidak bisa menyembuhkan perasaanmu yang terluka, tapi aku bisa menutupinya" katanya

    "Akan kuberikan kebahagiaan yang banyak padamu hingga rasa pedih itu tidak terasa lagi"

    Arren....

    Perasaanmu..... memang selalu hangat....

    Walau mungkin terlalu hangat untukku, tapi....

    Terima....kasih....


    Aku pun membalas pelukannya

    Seharusnya, momen itu berjalan dengan hangat

    Kalau saja, otakku tidak terlalu memikirkan perkataannya

    Tadi pagi, ketika aku menyebut "mereka", Arren tampak geram

    Dan kali ini....

    Kenapa, aku tidak bisa berhenti berpikir kalau Arren akan membunuh mereka?!

    Arren tidak boleh melakukannya!

    Kalau dia melakukannya, aku...!

    Aku....


    Pikiranku membuatku mengeluarkan keringat dingin yang mengalir di pipiku

    Aku bisa merasakannya

    Sementara otakku terus mencerna kalimat-kalimatnya, Arren mempererat pelukannya

    Pelukannya hangat...

    Sangat hangat, tapi....

    Kehangatan ini..... tidak lagi terasa nyaman

    Seperti....

    Seperti ini adalah awal dari skenario Arren yang akan membunuh "mereka"

    Tidak...

    Itu tidak mungkin...

    Arren... tidak mungkin melakukan itu....

    Arren....


    Makin kupikirkan, skenario itu hanya makin memburuk

    Aku pun mendorong Arren agar dia melepaskan pelukannya

    "Aria....." ucapnya pelan

    Aku tidak melihat wajahnya

    Aku merasa.... kalau melihat wajahnya pikiran yang terus berkecamuk ini akan memburuk

    "Selamat tidur...." ucapku padanya sebelum kembali membaringkan badanku

    Tapi, sebelum aku membaringkan tubuhku, Arren menarik tanganku

    Dia memerhatikan wajahku baik-baik

    Ekspresinya seperti...

    Aku tidak tahu....

    Dia seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi sepertinya kata-kata yang ingin dia ucapkan tidak bisa keluar

    Arren mendekatkan wajahnya ke wajahku, lalu mencium keningku

    "......Selamat tidur juga...Aria....." katanya pelan

    Aku membaringkan badanku tanpa mengatakan apapun lagi padanya, dia pun membaringkan badannya disebelahku

    Wajahku...rasanya panas...

    Mungkin, kehangatan Arren memang terlalu besar untukku

    Kehangatan yang terus menghantui pikiranku

    Tapi, entah bagaimana....

    Kehangatan itu....


    Terakhir diubah oleh Alteria tanggal Sun Jun 06, 2010 1:43 am, total 9 kali diubah
    Kembali Ke Atas Go down

    PengirimMessage
    Aria Chronne

    Aria Chronne


    Jumlah posting : 3384
    Join date : 22.03.10
    Age : 27
    Lokasi : di dunia ini~

    Chara profile
    Name: Aria/Arren Chronne
    Status: Chronne Family Member
    Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 17, 2010 2:40 pm

    Bisa dibilang selfcest, bisa juga incest, bisa normal
    Kembali Ke Atas Go down
    Nonohana Kizure

    Nonohana Kizure


    Jumlah posting : 1796
    Join date : 23.03.10
    Age : 28
    Lokasi : Vongola HQ

    Chara profile
    Name: Mia Elmard
    Status: Elmard Family
    Race: Human

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 17, 2010 2:46 pm

    Normalnya darimana?
    Kembali Ke Atas Go down
    Aria Chronne

    Aria Chronne


    Jumlah posting : 3384
    Join date : 22.03.10
    Age : 27
    Lokasi : di dunia ini~

    Chara profile
    Name: Aria/Arren Chronne
    Status: Chronne Family Member
    Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 17, 2010 2:59 pm

    Kan Arren buatan
    Kembali Ke Atas Go down
    Nonohana Kizure

    Nonohana Kizure


    Jumlah posting : 1796
    Join date : 23.03.10
    Age : 28
    Lokasi : Vongola HQ

    Chara profile
    Name: Mia Elmard
    Status: Elmard Family
    Race: Human

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 17, 2010 3:17 pm

    Berarti lebih ke Incest!
    Kembali Ke Atas Go down
    Aria Chronne

    Aria Chronne


    Jumlah posting : 3384
    Join date : 22.03.10
    Age : 27
    Lokasi : di dunia ini~

    Chara profile
    Name: Aria/Arren Chronne
    Status: Chronne Family Member
    Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 17, 2010 3:24 pm

    WHAT--?!
    Kembali Ke Atas Go down
    Nonohana Kizure

    Nonohana Kizure


    Jumlah posting : 1796
    Join date : 23.03.10
    Age : 28
    Lokasi : Vongola HQ

    Chara profile
    Name: Mia Elmard
    Status: Elmard Family
    Race: Human

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 17, 2010 3:40 pm

    Soalnya awalnya mereka berdua satu tubuh dan satu jiwa!
    ________________________________________________________________________________________
    OOT: Wakabayashi sudah suka yaoi... tapi kenapa sukanya 10027?!!!!!!!
    Kembali Ke Atas Go down
    Aria Chronne

    Aria Chronne


    Jumlah posting : 3384
    Join date : 22.03.10
    Age : 27
    Lokasi : di dunia ini~

    Chara profile
    Name: Aria/Arren Chronne
    Status: Chronne Family Member
    Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 17, 2010 3:53 pm

    Itu juga saya ngerti.... tapi Genrenya... GENRENYA!!!
    Kembali Ke Atas Go down
    Nonohana Kizure

    Nonohana Kizure


    Jumlah posting : 1796
    Join date : 23.03.10
    Age : 28
    Lokasi : Vongola HQ

    Chara profile
    Name: Mia Elmard
    Status: Elmard Family
    Race: Human

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 17, 2010 4:25 pm

    Genrenya itu Romance~
    Kembali Ke Atas Go down
    Aria Chronne

    Aria Chronne


    Jumlah posting : 3384
    Join date : 22.03.10
    Age : 27
    Lokasi : di dunia ini~

    Chara profile
    Name: Aria/Arren Chronne
    Status: Chronne Family Member
    Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyThu Jun 17, 2010 4:40 pm

    DIBILANG BUKAN!! Kok ngga ada yang percaya..... *mojok*
    Kembali Ke Atas Go down
    Ellie Xiorna

    Ellie Xiorna


    Jumlah posting : 822
    Join date : 21.03.10
    Age : 27
    Lokasi : di depan layar komputer

    Chara profile
    Name: Lucielle michaelis
    Status: butler(sebenarnya maid)
    Race: Demon

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptyFri Jun 18, 2010 2:03 pm

    Udahlah... jangan ngeributin genre terus.. Nanti saya lock, lho.. *stare*
    Kembali Ke Atas Go down
    http://lucylucielle.blogspot.com
    Aria Chronne

    Aria Chronne


    Jumlah posting : 3384
    Join date : 22.03.10
    Age : 27
    Lokasi : di dunia ini~

    Chara profile
    Name: Aria/Arren Chronne
    Status: Chronne Family Member
    Race: Human (tapi Arren masih nggak jelas)

    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 EmptySat Jun 19, 2010 12:09 am

    Oke, saya kasih kesimpulan aja kalau gitu

    Genre: Hurt/Comfort/Family

    kira-kira begini
    Kembali Ke Atas Go down
    Sponsored content





    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty
    PostSubyek: Re: Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~   Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~ - Page 3 Empty

    Kembali Ke Atas Go down
     
    Watashi no Shiranai Kimochi ~Unknown Cause of...~
    Kembali Ke Atas 
    Halaman 3 dari 3Pilih halaman : Previous  1, 2, 3
     Similar topics
    -
    » Watashi wa Kabuto desune

    Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
    Kuroshitsuji Indonesian Roleplay Forum :: Library :: Roleplay Omake-
    Navigasi: