[GX Fantasy] My Butler is My Maid

*Sigh* Padahal TSF belum selesai dan saya ingin mempublish nih cerita disini... yasudahlah! saaya kerja rodi! /Plak!/

My Butler is My Maid

Author: entah kenapa saya merasa nih judul bukan untuk anak-anak deh…
Crew: Mau apa lagi. Andakan yang kepikiran soal itu.
Author: Anyway! Lets begin the story~
_________________________________________________________________________________________
Chapter 1: The Metting
“Kau jangan lari!!!” kata segerombolan laki-laki berpakaian ala matrix(?!)

“What the f*ck!!!! Si tua bangka itu yang berhutang, kenapa aku yang kena?!!!!” kata seorang perempuan yang mempunyai rambut berwarna hitam kebiruan dengan panjang sepunggung, berwarna mata hampir sama dengan rambutnya, cuma matanya lebih biru. Memakai pakaian anak laki-laki pada umumnya sambil memakai topi berwarna coklat tua.

“Dia bilang dia menjual tubuhmu agar bisa membayar hutang!!!” kata salah satu si pelaku pengejaran itu.

“Mana mau!!!! Kalian saja yang minta dari si tua bangka itu! Mana sudi tubuhku dijual! Sana pergi!” kata perempuan itu lagi.

“Kalau kau tidak mau ayahmu akan kami bunuh!!” kata salah soreng laki-laki berpakaian matrix itu.

“Bunuh saja! Kalau dia mati aku bisa hidup tenang!” kata perempuan itu lagi.

“Sakaki Yuuna!!! Kami minta kau berhenti!” kata laki-laki itu lagi.

“Tidak mau!” Yuuna pun melewati tembok didepannya agar bisa lari.

“Dia kabur.” Kata salah satu dari laki-laki itu.

“Apa boleh buat. Kita harus bilang kepada bos bahwa dia berhasil kabur.” Jawab salah satu laki-laki itu.

“Besok kita akan kejar dia mulai darimana lagi?” tanya salah seorang laki-laki itu.

“Di stasiun kereta Yokohama.” Jawab salah seorang laki-laki yang tampaknya paling senior diantara mereka.

“Fiuh… untung saja aku memakai Agujero dimensión (1)” kata Yuuna.
_________________________________________________________________________________________
“Sudah kubilang kuncinya tidak kupegang!” kata seorang anak laki-laki berambut wild agak sedikit panjang kira-kira sepangkal leher, dengan warna rambut coklat kemerahan, mata berwarna hijau emerald. Memakai setelan kemeja kerja.

“Jangan begitu Sakiba Souichi. Kaukan tahu kita sudah lama berteman, makanya aku minta tolong agar kau memberitahu kunci itu ada dimana?” kata seorang laki-laki dengan rambut yang agak wild berwarna hitam, matanya berwarna abu-abu kehitaman, memakai setelan jas formal sambil meneguk winenya.

“Sudah kubilang aku tidak tahu !” kata Souichi.

“Jangan begitu, atau…” laki-laki yang mengaku temannya Souichi itu menjentikkan jari telunjuknya, sehingga muncul pusaran hitam yang sangat pekat seperti akan menyedot segalanya yang ada disitu.

“Young master!” teriak seseorang dari kejauhan dengan rambut yang sudah menjadi putih semua karena termakan umur, rambutnya disisir kebelakang rapi, dengan mata berwarna coklat. Memmakai pakaian layaknya seorang butler .

“Tenang saja Yamato.” Kata Souichi.

“Tapi young master…” kata Yamato.

“Kau tahu Wokuba, Agujeros Negro (2) tidak akan berguna jika ingin melawanku.” Kata Souichi.

“Haha… kau memang betul. Agujeros Negro tidak akan mempan untukmu atau lebih tepatnya keluargamu yang sudah ditetapkan untuk menjaga kunci itu, tapi kau bisa pikirkan baik-baik. Bagaimana kalau butler keluargamu itu yang akan terkena oleh Agujeros Negro ini?!” tanya Wokuba.

“Maaf sekali Wokuba Ken-sama, tetapi bagiku yang sudah melayani keluarga Sakiba selama lebih dari 30 tahun, Agujeros Negro hanyalah hal kecil bagiku.” Kata Yamamoto sambil mengancungkan jari telunjuknya.

“!” Wokuba melihat Agujeros Negronya menghilang. “He… aku mengerti Blanco agujero (3), benarkan?” tanya Wokuba.

“Yak! Perbincangan sudah selesai. Kalau begitu aku dan Yamato akan permisi dulu.” Kata Souichi.

“Aku belum membiarkanmu pergi! látigo de fuego (4)!!!” kata Wokuba sambil memegang api ditangannya dan mulai mengarahkannya ke Souichi dan Yamato.

“Kami permisi Wokuba Ken-sama.” Kata Yamato sambil menjentikkan jarinya, dan mereka berduapun menghilang.

“Cih, Agujero dimensión.” Kata Wokuba sambil mulai menegak winenya lagi.
_________________________________________________________________________________________
“Apa kau baik-baik saja Yamato?” tanya Souichi yang kini sudah duduk di sofa ruang tamunya.

“Saya baik-baik saja young master.” Kata Yamato.

“Buka sarung tanganmu!” perintah Souichi.

“Baik.” Ketika Yamato membuka sarung tangannya yang sebelah kanan, kini terlihat, tangannya sudah mulai kehilangan bentuk dan kulitnya sudah terkelupas semua.

“Ini sih sudah parah…” kata Souichi sambil melihat luka Yamato.

“Ini bukan apa-apa young master. Karena ini adalah tanggungan yang saya terima ketika membuat contract ketika ingin menjadi butler keluarga Sakiba 30 tahun yang lalu.” Kata Yamato sambil mulai memakai sarung tangannya lagi.

“Hah! Orang tua sialan itu sekarang sudah meninggal dan sekarang menyerahkan semuanya kepadaku?! Jangan bercanda!” kata Souichi marah.

“Young master?” kata Yamato khawatir.

“Ya biarpun begitu aku tak bisa melihat dunia dikuasai jika kunci itu jatuh ditangan sembarang orang maka akan jadi berbahaya,” kata Souichi. “jadi terpaksa aku harus mencari butler baru agar mau diikat contract, melihat keadaanmu yang sudah seperti itu.”

“Jadi bagaimana caranya young master?” tanya Yamato.

“Kita buat pengumuman. Dengan melakukan sistem perjudian.” Kata Souichi.
_________________________________________________________________________________________
“Hah?! Menjadi butler? Tapi bos aku sudah cukup dengan pekerjaanku yang sekarang.” Kata Yuuna.

“Tetapi setiap hari aku merasa jadi tidak aman…” kata sang bos sambil sweat drop.

“Um… baiklah aku akan memikirkannya.” Kata Yuuna.

“Ya… selamat pulang.” Kata sang bos.

“Menjadi butler? Aku ini perempuan…” kata Yuuna sweat drop.

“Hm… disini ada syarat penggunaan brujería (5)? Bayarannya… eh!!! Se-setahun bayarannya 20 jt yen?!” pikir Yuuna kaget. “Tapikan butler itu untuk laki-laki… eh! Tunggu, kalau ku potong rambutku dan dadaku kukecilkan (maksudnya diperban dengan kuat) mungkin tampak seperti laki-laki”

“Baiklah kalau begitu! Aku harus mengikuti seleksinya!” kata Yuuna bersemangat.
_________________________________________________________________________________________
Keesokan harinya

“Jadi siapa saja yang mendaftar Yamato?” tanya Souichi diruang pengawasan.

“Hanya 30 orang young master, mungkin karena brujería masih belum terlalu meluas dikalangan masyarakat biasa.” Kata Yamato diruang panitia.

“Kalau begitu setelah selesai, musnahkan orang yang tidak lulus.” Perintah Souichi.

“Baik young master.” Jawab Yamato.

“Ternyata banyak juga yang ikut ya…” kata Yuuna canggung.

“Selanjutnya no.30 Ujou Yuuma…” kata Yamato membacakan nomornya.

“Baik!” kata Yuuma A.K.A Yuuna yang masuk kedalam sebuah ruangan.

“Perlihatkan skill brujería-mu yang paling tinggi.” Kata Yamato sambil melihat tumpukan kertas.

“Hah… tidak ada yang menjanjikan… paling Cuma no. 17 dan 28 saja yang menjanjikan. Semoga saja taruhan young master tidak gagal.” Pikir Yamato.

“Kalau begitu… Es la muerte (6)!” kata Yuuna sambil mulai emngarahkan tangannya kearah ikan yang ada diaquarium. Seketika ikan menjadi beku dan “Prang!” ikan yang telah beku itu mejadi berkeping-keping.

“He… ber-berhasil…” pikir Yuuna lemas.

“Plok plok!” bunyi suara tepuk tangan.

“Itu bukanlah skill yang dimiliki oleh pemula…” kata Yamato.

“Uhm… itu karena aku pernah membaca buku yang berisi tentang skill ini…” kata Yuuna agak malu.

“Baiklah kalau begitu… harap besok kau ke alamat ini,” kata Yamato sambil menyerahkan selembar kertas.

“jam 06.00 pagi kau sudah harus sampai.”

“Terimakasih banyak!” kata Yuuna senang.

“Nah… sekarang kau sudah boleh pulang.” Perintah Yamato.

“Baik!” kata Yuuna yang langsung pergi ke arah pintu keluar.

“Selanjutnya adalah…”

“Harap kepada semua peserta yang ada diruangan masuk kedalam ruang test.” Kata Yamato.
1 menit kemudian.

“Nah kalian semua telah gagal…” kata Yamato.

“!” semua yang ada disitu hanya bisa terkejut.

“Kalau begitu Dimensiones de muerte (7).” Kata Yamato dan semua orang yang ada disitu tertarik oleh tarikan tangan yang mempunyai warna merah membara.
_________________________________________________________________________________________
“Bagaimana hasilnya Yamato?” tanya Souichi yang ada diruang pengawasan.

“Tampaknya taruhan young master berhasil.” Kata Yamato sambil menunjukkan berkas yang berisi tentang profil Ujou Yuuma.

“Bagus. Kalau begitu aku pulang dulu~” kata Souichi sambil menggunakan Agujero dimensión.

“Sekarang tinggal menyiapkan baju dan perlengkapan untuk Yuuma-kun.” Kata Yamato.
_________________________________________________________________________________________
Hari selanjutnya.

“Te-ternyata rumahnya sebesar ini?!” kata Yuuna kaget.

“Yuuma-san. Harap anda segera keruang ganti.” Kata salah seorang maid.

“Ah… baiklah…” kata Yuuna mengikuti para pelayan.
_________________________________________________________________________________________
Ruang ganti

“Uhm… ini pakaian butlerku?” tanya Yuuna gugup.

“Tentu saja itu adalah pakaianmu Yuuma-kun. Karena kau akan selalu ada disamping young master menggantikanku.” Kata Yamato.

“Young master?” tanya Yuuna bingung.

“Kau akan bertemu dengannya” Kata Yamato sambil mulai membingbing jalan.

“Um… Yamato-san. Katamu aku akan menggantikanmu, apakah kau sudah pensiun?” tanya Yuuna.

“Haha! Aku belum pensiun, hanya saja aku sudah tidak bisa melindungi Young master.” Kata Yamato sedih.

“Ho… begitu…” kata Yuuna mengerti.

“Young master. Kujou Yuuma yang akan menggantikanku sudah datang.” Kata Yamato sambil membungkukkan badannya.

“He… sudah ya? kalau begitu salam kenal Kujou Yuuma.” Kata Souichi sambil mulai memutar tubuhnya.
_________________________________________________________________________________________
Author: Selesai!
Crew: Belum! Anda harus memberi tahu kalimat-kalimat yang anda tandai tadi!
Author: Hah… baiklah… ini dia artinya~
(1) Lubang dimensi
(2) Lubang hitam
(3) Lubang putih
(4) Cambuk api
(5) Ilmu sihir
(6) Es kematian
(7) Dimensi kematian
Crew: Nah itu adalah arti dari kalimat-kalimat yang ada diatas
Author: Terimakasih jika anda membaca cerita ini~