[open] Do-All-You-Want Party

First topic message reminder :

Dalam RP ini, silakan lakukan apapun yang kalian mau selama tidak melanggar peraturan, karena memang itulah tujuan pesta ini!!

Timeline: pertengahan musim gugur

"Walaupun kita tidak kenal, tapi kau harus merahasiakannya!"

Aku membisu kembali

"Kalau begitu mari kita memperkenalkan diri masing-masing dulu... kau siapa?" Kataku lembut

Dia terdiam, mengangkat alisnya sebelah.

Pria ini benar-benar aneh, baru kali ini aku bertemu makhluk yang seperti ini.

Dia menyuruhku menyebutkan namaku.

Apa yang sebaiknya kulakukan..?!

"Eto... kau dulu..." Tawarku

"Aku Alderd... Alderd d'Morcerf"

"Jadi namamu...?!"

"A--aku Minachi Sumire" Jawabku ragu

Hatiku masih dipenuhi keraguan. Tapi aku merasa dia tidak akan berbuat apa-apa yang lebih jauh.

"Jadi rahasiaku aman kan?!" Ujarku sambil merogoh kantungku kembali.

Aku menyerahkan undangannya kepadanya.

Dia akhirnya memperkenalkan dirinya. Dari namanya aku mangambil kesimpulan bahwa ia bukan warga asli Inggris, mungkin imigran.

Quote :

"Jadi rahasiaku aman kan?!"

"Yahh... kau bisa mempercayakannya padaku" Jawabku sambil mengambil selembar kertas yang ia serahkan padaku.

Aku membacanya, ternyata ini adalah sebuah undangan.

"Eh... Chronne family...?!"

Dia membaca undangan itu. Walaupun hanya sebentar, sepertinya dia langsung mengerti apa maksuyd dan tujuan undangan tersebut.

Quote :

"Eh... Chronne family...?!"

"Iya... memangnya kenapa?" Tanyaku

Dia terdiam, tetapi sepertinya dia mencoba berpikir atau mengingat sesuatu.

Dia pun menggaruk-garuk rambutnya.

"Hei.. hei... sebenarnya ada apa?!"

"Reinette... maaf aku lupa..." Ujarku pelan

"Hee?! apa maksudmu?!" Balasnya

"Aku melupakan sesuatu! Aku melupakannya! pasti senpai menungguku disana!" Kataku kalang kabut

Aku jelas panik, tadi pagi Reinette sudah memberitahuku tentang pesta dirumah keluarga Chronne dan mengajakku untuk menghadirinya. Tapi aku melupakannya. Bagaimana ini?! Rei pasti marah!!!

"Hei... Hei... kamu kenapa sih?!" Tanya Sumire

"Ayo, kita kesana sekarang!"

Quote :

"Ayo, kita kesana sekarang!"

"Ke--kemana?! ke pesta ini?! kau tau jalannya??! hei!!" Seruku sambil ditarik paksa oleh Alderd

Dia menggandeng tanganku dan mengajakku berlari kesana bersama-sama. Larinya cepat sekali, kakiku berkali-kali terantuk batu karena kecepatan larinya melebihi kemampuanku. Apalagi disaat perutku sedang lapar begini, badanku mudah terasa lemas.

"Hei! jangan-jangan kau sudah tau keluarga Chronne?!"

'Ting tong'

"Hah? siapa lagi yang dateng?" kata Arren sambil berdiri buat buka pintu

Arren keluar ruangan dan membukakan pintu

"Selamat ma--" kalimatnya terputus ketika melihat para bangsawan berkerumun di depan pintu

"Selamat malam juga" kata salah satu bangsawan disana

"Err.... silakan masuk. Saya akan menunjukkan jalannya" kata Arren nggak yakin

"GUE LUPA SAMA PARA BANGSAWAN INI!!!! GIMANA, NIIIIH?!?!" jerit Arren dalam hati

Begitu Arren dan rombongan para bangsawan hampir sampai, Arren punya ide (?)

"Emm.... Tuan-tuan dan nyonya-nyonya sekalian. Tolong tunggu disini sebentar. Ada yang perlu saya lakukan" kata Arren, terus langsung ngacir ke ruang king's game

"AR!!! TAMU-TAMU UDAH PADA DATENG!!" seru Arren

Semuanya kaget

Aria ngelempar meja yang makanannya udah abis ke ruangan yang pintunya dibuka

'BRUAK!!'

"Nah, sekarang udah cukup, kan. Ada tempat yang lebih luas buat dansa" kata Aria enteng

Semua jawdrop

"Suruh mereka masuk" kata Aria pada Arren

"Eh? King's gamenya gimana?" tanya Arren

"Kufufu.... aku punya rencana lain.... Tenang saja~~" kata Aria

Aria menoleh ke semua peserta king's game

"Ada sedikit gangguan, jadi, ayo kita pindah tempat!!" seru Aria sambil pergi (atau menggiring, ya?) para peserta ke sebuah kamar kosong

"*sigh*" Arren balik ke tamu-tamu asli

"Tuan--tuan dan nyonya-nyonya sekalian, masalah sudah selesai. Silakan masuk" kata Arren sambil mempersilakan para tamu masuk ke ruangan bekas king's game tadi

"Silakan anggap seperti rumah sendiri. Saya permisi sebentar. Saya akan memanggil Nona Aria" kata Arren sopan

Arren jalan keluar ruangan, terus ke ruangan tempat king's game sekarang jalan

"Aria!! Cepetan turun!! Nanti mereka curiga!!" panggil Arren dari depan pintu

"...'kay...." Aria jalan ke arah Arren

Mereka pun meninggalkan ruangan tadi dan pergi ke kamar Aria

"Nah, saatnya menjalankan rencana~~" kata Aria sambil berjalan ke lemari, terus ngambil 2 botol potion

"Nih" kata Aria sambil ngelempar botol potion, Arren nangkep tuh botol

"Ini potion apaan?" tanya Arren

"Pembelah diri" jawab Aria, yang langsung neguk potionnya

"Oh, udah siap, ternyata" kata Arren yang juga meneguk potion tersebut

*Singkat cerita, mereka tergandakan (?) dengan efek yang sama kayak di omake [Birth of Arren Chronne]*

"Nah, No.2, cepetan balik ke main hall" suruh Aria pada duplikatnya

"Nggak mau!! Aku mau main!!" duplikat Aria nolak

"Kalau nggak mau, aku minum obat penyatunya, loh~~" ancam Aria dengan evil smile

"HIII!! JANGAN!! AKU BARU AJA IDUP!!" tolak si duplikat

"Kalau mau idup, balik ke hall!!" suruh Aria, duplikatnya yang ketakutan langsung ngibrit ke main hall

"Hei, no.2...." panggil Arren ke duplikatnya

"Hm?" tanya duplikat Arren

"Kayaknya mendingan kamu ngikutin perintah Aria juga, deh....." kata Arren

"....'Kay..... daripada ntar kena masalah sama Aria...." kete duplikat Arren sambil berlalu

"Nah, ayo kita balik!!" seru Aria sambil narik Arren

Singkat cerita, sekarang Arren sama Aria udah di ruangan king's game

"Nah, ayo kita lanjutin!!" seru Aria

"Lihat saja, 2 orang *piiip* itu akan ku bunuh nanti... Hay, PM sialan! Pelajarin dice roll nya dong!" si Dreid marah marah-marah ke PM nya
"Dreid-san, kau terlihat aneh, ngomong sama PM.. Di siksa baru tau rasa lo..." kata Lucielle
"Lah... Masa bodo! Mana baju tinjunya?! *ngambil baju tinju yang di lemparin si PM*" Dreid pun langsung mengganti bajunya (dimana aja deh, biar cepet. Saya mau nyelesain dalam satu post)
"Ah.. hanya bilang to the extreme sambil meninju sasak nya, kan?" tanya Dreid
"Yup!" jawab Lucy
Dreid mendekati sasak tinju yang entah kenapa udah ada di situ. Ia mengambil nafas dalam
"TO THE EXTREME!!" yoe~ sangking extreme nya, sasak tinju itu udah hancur
"Ma-master... jadinya gimana itu?" tanya Lucielle
"Selesaikan?!" tanya Dreid yang kesal

"Agak kurang, tapi boleh, lah..." komen Aria

Dreid agaknya udah tenang

"Nah, abis ini siapa?" tanya Arren

"Hmm...." Aria mengingat-ingat

"Rei" jawabnya singkat

"Nah, apa perintahmu?" tanya Aria ke Rei

Rei yang daritadi bengong langsung tersadar kalau namanya dipanggil.

"Ah! giliranku ya??!"

Rei berpikir sambil mengitari ruangan king's game. Memasang pose berpikir plus muka-mikirin-aneh-aneh. Tapi setelah satu putaran ia mengitari ruangan, dia mendapat ide.

"Ehm... raja memerintahkan..." Kata Rei sambil memercikkan senyum simpul

"Aria! kuperintahkan kau! cium Arren sekarang!!"

Seruangan jawdrop - Dreid+Loreis

Aku sudah berada di Chronne manor house bersama Minachi. Dan sepertinya sudah banyak tamu yang datang.

Kami disambut oleh Aria dan satu anak laki-laki yang tidak kuketahui namanya. Tapi anak laki-laki itu mirip sekali dengan Aria, entah... apakah itu saudara jauh Aria?!. Tapi sikap Aria aneh, tidak seperti biasanya yang tidak-bersopan-santun. Bahkan mungkin dia tidak mengenaliku.

Satu masalah lagi, Reinette ada dimana?!

Aku menelusuri mansion ini sambil diekori Minachi yang daritadi mengeluh 'MAKANANNYA ADA DIMANA SIH??!'

Dan aku menemukan sebuah kamar.

Dari dalam kamar itu sepertinya terdapat banyak orang.

Quote :

"Aria! kuperintahkan kau! cium Arren sekarang!!"

Suara... Reinette?!

'Hei... sebenarnya kamu mau ngapain?!' tanya Minachi yang daritadi mengekoriku

Perlahan kubuka kamar itu dan mendapati banyak orang disana.

Termasuk Reinette.

'Senpai... ternyata kau ada disini...'

Quote :

'Senpai... ternyata kau ada disini...'

Rei terkejut, dari pintu terdengar suara yang tidak asing lagi baginya.

Rei membalikkan badannya.

"Aru!" Serunya

Alderd yang baru datang langsung dipeluk olehnya. Lantas, Alderd pun terkejut. Minachi hanya bisa sweartdrop melihatnya.

"Pacarmu ya?" Tanya Minachi pelan pada Alderd.

"Bukan" Jawab Alderd singkat tanpa nada

"Eh... Al... siapa anak ini?!" Tanya Reinette sambil melepaskan pelukannya

Quote :

"Eh... Al... siapa anak ini?!"

'Dia?! tadi diperjalanan dia tersesat waktu berjalan kesini... jadi karena aku hafal jalannya kuantarkan dia kesini... karena dia juga aku ingat kalau disini ada pesta' Kataku sambil tersenyum

Sementara itu Minachi melirikku tajam.

"Hoo... begitu" Respon Rei walaupun dia tidak terlalu memerdulikannya

"Kau datang sendiri?" Lanjut Rei bertanya pada Minachi

"Iya... orang tuaku tidak bisa datang, jadi aku disuruh mewakilkannya... salam kenal... aku Minachi Sumire" Jawab Minachi penuh kebohongan dan menghiasi senyum palsu didalamnya

Hmm... Dari namanya... sepertinya dia bukan orang asli Inggris ya... Pikir Rei dalam hati

"Nah.. Al!! ayo ikut!! kita sedang di saat-saat yang kutunggu-tunggu!" Seru Rei sambil menarik tangan Al dan menariknya masuk

Alderd pun manarik tangan Minachi

"Woi baka Rei! itu tidak boleh! itu tayangan yang hanya boleh ditonton oleh manusia yang sudah berumur 15 tahun keatas!" kata Mia yang mukanya ngeblush.

"Masa? aku pernah lihat ada anak kecil yang ciuman kira-kira lebih muda daripada dirimu." komen Loreis singkat.

"CROT!!!" Mia menyemburkan minuman yang dia minum.

"Jangan buat hujan local disini." kata Loreis singkat.

"Tetap saja. bahkan ratupun baru melakukan first kissnya sewaktu menikah! (Kalau gak salah)" kata Mia.

"... ya sudah... bagaimana nasib Aria sama Arren?" tanya Loreis.

"Entahlah..." kata Mia singkat.

Quote :

"Aria! kuperintahkan kau! cium Arren sekarang!!"

"hah?" Freya hanya bisa jawdrop dan tercenga.

Quote :

"Woi baka Rei! itu tidak boleh! itu tayangan yang hanya boleh ditonton oleh manusia yang sudah berumur 15 tahun keatas!"

"Ja-jadi Mia, aku harus keluar nih??" perhatian.. Freya baru 14 tahun...

Quote :

"Ja-jadi Mia, aku harus keluar nih??"

"Bukan hanya kau Freya! aku juga mesti keluar! sisanya..." Kata Mia.

"Master Rus demon, jadi out category, Dreid-san udah 25, Gio udah 17 tahun, baka Rei shinigamami, Lucielle demon..." pikir Mia.

"Tampaknya hanya aku dan Freya yang keluar untuk tidak melihat adegan laknat ini." kata Mia bijak(?!)

"Aria dan Arren?" tanya Loreis.

"Mereka yang diperintahkan jadi tak masalah." kata Mia.

"Nah sekarang tinggal tergantu si Aria mau ngejalaninnya atau gak." kata Loreis.

"Semogasih gak..." kata Mia lirih.

Quote :

"Bukan hanya kau Freya! aku juga mesti keluar! sisanya..."

"sisanya sepertinya sudah cukup umur.." jawabnya tanpa ekspresi.
"hah.. rei-san.. kenapa perintahnya harus itu?? tidak bisa yg lain??" tanya freya.

Quote :

"hah.. rei-san.. kenapa perintahnya harus itu?? tidak bisa yg lain??"

"Ya betul!!! Ganti perintahnya baka Rei!!!! jangan yang aneh-aneh!!! Atakau akan mennerima siksaanku saat pulang kerumah yang bagaikan Tartarus itu!" kata Mia sambil mengancung-ancungkan pedangnya kehadapan Rei.

"Hoi... tenang..." kata Loreis.

"GRR... kalau saja sudah tahu cara pakai dice roll pasti akanku siksa dia sekarang juga!!!!!" kata Mia frustasi sambil mengangkat pedangnya tinggi-tinggi.

"Pokoknya tenang dulu!" kata Loreis.

"!&@^#!!!!!!!" kata Mia kesal.

"Hoi!" kata Loreis.

"Hah... hah... hah..." akhirnya Mia memasukkan pedangnya kedalam sarungnya lagi untuk menenangkan dirinya.

"Jadi sekarang gimana?" tanya Loreis lagi.

"Entahlah..." jawaab Mia gak niat

Quote :

"Ya betul!!! Ganti perintahnya baka Rei!!!! jangan yang aneh-aneh!!! Atakau akan mennerima siksaanku saat pulang kerumah yang bagaikan Tartarus itu!"

'Mia! yg tenang lah.. nanti rei-san malah gak ngeganti perintahnya..." seru Freya kelabakan.

Quote :

"Mia! yg tenang lah.. nanti rei-san malah gak ngeganti perintahnya..."

"Kalau dia gak mau ngeganti perintahnya..." Mia mulai mengeluarkan dark aura yang bikin hampi semua orang yang ada disitu jaw drop.

"Tenang..." kata Loreis.

"BIAR KUBUNUH DIA ATAS NAMA RATU!!!!" Mia mulai mengeluarkan pedangnya lagi.

"Memangnya ratu memberi perintah?" tanya Loreis.

"TAPI HAL YANG DILAKUKAN BAKA REI ITU MELANGGARI BUDAYA DAN TREN YANG DISEBARKAN OLEH RATU!!!!! RATU TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT BUDAYA DAN TREN MACAM ITU!!! MESKIPUN TIDAK ADA PERINTAH ASAL ITU UNTUK KEBAIKAN RATU AKU AKAN MEMBUNUHNYA!!!" Mia mulai mengancungakan pedangnya tinggi-tinggi lagi.

"Oy! Tenang!!!!" kata Loreis.

"!*@&#!!!!!" Mia masih berkomentar tak jelas.

"Hah..." kata Loreis pasrah.

"GANTI PERINTAHNYA BAKA REI!!!!" Teriak Mia masih sambil mengengkat pedangnya.

Quote :

"Kalau dia gak mau ngeganti perintahnya..."

"kalau g mau??..." ucap Freya menunggu lanjutan dari kata-kata mia,

Quote :

"BIAR KUBUNUH DIA ATAS NAMA RATU!!!!" HAL YANG DILAKUKAN BAKA REI ITU MELANGGARI BUDAYA DAN TREN YANG DISEBARKAN OLEH RATU!!!!! RATU TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT BUDAYA DAN TREN MACAM ITU!!! MESKIPUN TIDAK ADA PERINTAH ASAL ITU UNTUK KEBAIKAN RATU AKU AKAN MEMBUNUHNYA!!!"

"HAH?? ya ampun Mia... lebih baik kau tenangkan pikiranmu dulu sembari menunggu perintahnya Rei-san..." ujarnya sambil menghela nafas.

Quote :

"HAH?? ya ampun Mia... lebih baik kau tenangkan pikiranmu dulu sembari menunggu perintahnya Rei-san..."

"TIDAK BISA FREYA!!! SOALNYA INI MENYANGKUT NAMA YANG MULIA RATU!!!! YANG MULIA RATU BEGITU BAIK, RENDAH DIRI, MEMIKIRKAN RAKYAT!........" Mia terus memuji ratu hingga 5 menit lebih.

"Oi... tenang sedikit!" kata Loreis yang membekap mulut Mia dan memasukkan pedangnya Mia secara paksa kesarungnya.

"Hmph!" Mia tidak bisa berontak.

"Nah selesai." kaata Loreis yang mengenakan borgolnya ke Mia dan dirinya agar Mia tidak ribut.

"... ini... kalau saya bergerak saya bisa mati..." kata Mia sambil melihat dengan horor borgol yang dipakaikan Loreis kedirinya.

"Makanya diam!" perintah Loreis.

"Ba-baik..." Mia pun langsung diam.