[open] Do-All-You-Want Party

First topic message reminder :

Dalam RP ini, silakan lakukan apapun yang kalian mau selama tidak melanggar peraturan, karena memang itulah tujuan pesta ini!!

Timeline: pertengahan musim gugur

"kalau udah satu puteran, ngulang lagi dari orang pertama" kata aria

"tapi, lucielle kan belom jalan" kata arren mengingatkan semuanya

"oh, iya. kalau gitu sekarang giliran lucielle" kata aria

"Oy... kau masih hidup?" tanya Loreis.

"Hehe..." Mia tanpa sadar mengeluarkan dark aura.

"Kenapa?" tanya Loreis bingung.

"Reinette Sutcliff~ tadi ap maksudnya Alderd d'Morcerf dengan perkataannya yang tadi~?" tanya Mia dengan evil smile.

"Yang mana?" tanya Loreis.

Quote :

"Rileks Rei... cukup lakukan seperti biasanya... kau siap?"

"Lalu berciuman didepan mukaku lagi... kenapa kau tidak membiarkanku keluar dulu~?" tanya Mia lagi.

"Cuma gara-gara ciuman..." kata Loreis lirih.

"Tapi, Lucielle kan dilewat, ya?" kata Aria tidak pasti

"Udahlah, kasian kalau dia mesti nunggu giliran kedua" kata Arren

"Hmm... waktu itu kita pake 'dilewat' atau 'ditunda', sih?" tanya Aria

"Kalau nggak salah sih 'dile-- eh, 'ditunda', kok" jawab Arren

"Atau, berhubung dia belom OL, kita mau mulai putaran kedua dulu dan dia boleh nyelip pas dia lagi OL?" tanya Aria lagi

"Itu sih mesti minta pendapat yang lain dulu" kata Arren

"Yang bahaya, kalau dia nggak OL-OL padahal kita tungguin" kata Aria lagi

Aria dan Arren sedang berdebat(?) soal giliran Lucielle. Loreis sedang menenangkan Mia yang marah-marah karena adegan ciuman. Minachi makan dengan lahap nya. Yang lainnya? sang PM ga tau...

"Eto... Master, maaf, tapi.... Sepertinya giliran saya di lewat saja.... Lagi pula,," Lucielle berhenti sebentar
"Kau ingin mencari seseorang?" tanya Dreid
"E-ee--- I-iya... Jadi... Giliran saya dilewat saja" Lucielle berjalan keluar ruangan

"Eh? nggak apa-a--" belom sempet Arren selesai ngomong, Lucielle udah keluar

"Nyariin siapa, ya?" tanya Arren sambil garuk-garuk kepala

"Ohoo... kelihatannya plan A berjalan mulus..." kata Aria lagi

"Serius?! kan belom tentu juga..." kata Arren menyanggah. Dari mukanya, dia udah takut duluan kalau "paln A"-nya Aria beneran jalan

Karena, bisa-bisa bakal ribut disini dan...

"AAAAAARGH!! HENTIKAN, OTAKKU!!" seru Arren yang udah mikir macem-macem

"Sepertinya plan A udah mempengaruhi otakmu. Jangan-jangan kamu mau bikin penangkalnya" kata Aria berburuk sangka

"Tenang, aku bakal mikirin cara menekan damage..." kata Arren lagi

"Selamat berusaha. Aku juga bakal mikirin cara nambah damage" kata Aria ringan

"?!" Arren langsung noleh ke Aria dengan muka kaget. Dan dia pun melihat Aria mengembangkan evil smilenya

"Kenapa kamu jadi begini, Aria?!" seru Arren sambil meluk Aria tiba-tiba

"WAAA?!" Aria kaget

"Tapi, tenang saja!! Kakak bakal melindungimu dari damage!!" seru Arren lagi

"Nggak... per... lu!!" kata Aria sambil berusaha mendorong Arren supaya pelukannya lepas, yang sayangnya belum berhasil

OOT: anda sengaja menebar hint?
=========================
Lucielle sudah pergi. Sekarang masih belum jelas siapa yang akan jalan berikutnya. Dreid hanya duduk diam sambil memperhatikan orang-orang di sekitarnya.
-sementara itu-
Lucielle melihat ke arah ruang tamu. Ada Aria palsu serta seseorang berambut..... semangka? /plak/
"Siapa itu? Sepertinya aku pernah lihat..." pikir Lucielle
"Ah sudahlah! Aku mau cari Rhie-kun!" Lucielle melangkah pergi

OOT: hint apa?
---------------------------------------------------------------------------------------------------
"Nah, berarti kita balik lagi ke awal, dong?" tanya Aria

'tok tok'

"? masuk" kata Aria merespon ketukan pintu tersebut

Ketika pintu dibuka, terlihatlah Altair

"oh, Altair! Berarti sekarang giliranmu, ya?" kata Aria begitu melihat Altair

Sementara itu, Aria palsu...

"Fuh... untung aja nggak ada orang yang keluar dari ruangan itu... nah, sekarang, balik ke ruang pesta lagi... *sigh*"

OOT: yang ini

Quote :

"Kenapa kamu jadi begini, Aria?!" seru Arren sambil meluk Aria tiba-tiba

=============================
Semua (lebih tepatnya sih, Aria dan Arren) mendiskusikan giliran siapa selanjutnya. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu ruangan tersebut

Quote :

"? masuk"

Seseorang membuka pintu. Dreid memperhatikan orang itu.
"Orang itu sedikit mirip dengan butler si OHMSS itu..." pikir Dreid

Quote :

"oh, Altair! Berarti sekarang giliranmu, ya?"

"Oh... Dia dari keluarga Seraphia.."
"Kuharap kali ini akan ada sesuatu yang menyenangkan" gumam Dreid

"Oi, lepas, bego!!" seru Aria di dekat kuping Arren

"Tenang, ini supaya diskusi kita soal 'rencana-rencana'-mu lebih lancar" bisik Arren dengan suara yang tidak bisa didengar siapapun kecuali Aria

"... Paling juga kamu cuma nyanggah, kan?" tanya Aria dengan nada agak marah, berbisik juga tentunya

"Emang" kata Arren sambil mengembangkan senyum

"Dan ini juga cara mengurangi damage, walau cuma sedikit" bisik Arren lagi

Pria dengan kilatan turquoise itu hanya menganggukan kepalanya pelan saat sudah disambut oleh nona yang tampaknya—bekerja di rumah ini? Entahlah. Yang jelas, iblis yang mengambil wujud manusia dewasa itu menggumamkan terima kasihnya dengan pelan, tak lama kemudian mengambil langkah untuk mengikuti sosok tersebut ke suatu tempat. Yang—entah kenapa memberi perasaan tidak enak?

Entahlah.

Melemparkan pandangan ke sekelilingnya—dan lelaki itu hanya bisa menghela nafas panjang. Nampaknya benar-benar santai—huh? Dan konon inilah pekerjaan dari para anjing penjaga ratu. Well—walaupun semua ini sama sekali bukan urusannya, sih. Yang dia butuhkan hanya satu: kumpulkan sebanyak mungkin—untuk tujuan utamanya.

Dan matanya sedikit berkilau keunguan dalam waktu yang sebentar.

"oh, Altair! Berarti sekarang giliranmu, ya?"

"Giliran untuk apa, jika saya boleh tahu, Ms. Aria?" tanyanya dengan suara dan sorot mata lembut—khas gentleman sesuai dengan personanya di dunia saat ini. Bukan, bukan maksud apa-apa, jangan salah tafsirkan. Hanya ada satu orang yang dia beri sumpah kesetiaan hingga akhir—hanya satu.

—omong-omong, rasanya banyak yang melihat ke arahnya.

"king's game buat tamu VIP. duduk aja, dimana aja boleh" jawab aria

"nah, sekarang kan lagi giliranmu, ayo kasih perintah!" kata aria to the point

Sedikit—mengesalkan juga. Diperintah-perintah oleh bocah seperti ini.

What? Dia boleh cuek, tapi tetap saja—titel Marquis di neraka tidak dia dapatkan hanya dengan bermain-main, tahu. Kalau di neraka, mungkin dia sudah membuka mulutnya untuk menyuruh bocah yang satu ini dimasukkan dalam eternal damnation—tapi tidak, Altair, kini kau berada di dunia manusia. Dengan aturan manusia pula. Maka yang sepatutnya dia lakukan hanyalah—

—tersenyum. Lagi.

"King's Game? Aah, menarik," ujarnya sambil menopang dagu, mengambil tempat duduk di salah satu sofa yang tersedia. "Then? Semua sudah mengambil nomor undiannya? Atau aku hanya memberikan perintah langsung berdasarkan nama—?"

Yah.

Harap maklum, King's Game yang dia ketahui hanyalah satu yang menggunakan undian untuk menentukan siapa rajanya—dan siapa yang akan terkena titah raja.

"kata PM kita (saya dapet titah dari etoile-sama), sekarang kita pake dice roll" tambah arren

"oh, yang 'roll pake 1 dadu kalau mau milih no. 1-6 sama pake 2 dadu kalau mau milih no. 7-12' itu?" tanya aria meminta kepastian

"ya. tapi, aku kasian sama no. 2-6... pake satu ataupun 2 dadu bisa kena, sih" kata arren

"yah, derita mereka" kata aria dengan ringannya

"lagian, raja juga tetep bergilir. jadi, mereka bisa bales dendam atau dilampiaskan ke orang lain'' tambah aria

Quote :

"lagian, raja juga tetep bergilir. jadi, mereka bisa bales dendam atau dilampiaskan ke orang lain''

"Jadi ini pake sistem lucky ya..." kata Mia pelan.

"Kalau pake sistem lucky berarti meskipun sering keluar, tetap saja kalau ada lucky masih bisa selamat..."

"Berarti sekarang giliran ALtair-san... semoga aku tidak kena, soalnya aku tida terlalu mengerti ciri-ciri orang seperti dia..."

"Orang seperti dia... huh... tampaknya akan biasa saja..." kata Loreis sambil menatap Altair

"semoga seru, deh" kata aria
"semoga nggak aneh-aneh" pinta arren pada tuhan
"semoga aneh-aneh" kata aria lagi, arren langsung menoleh ke arah aria
"kamu mau kita disuruh begitu lagi tapi lebih parah?" tanya arren dengan muka yang agak memerah
"NGGAK!!" seru aria yang mukanya udah lebih merah dari arren

Quote :

"NGGAK!!"

"Tampaknya disana agak seru..." kata Mia melihat Arren dan Aria yang berdebat.

"Memangnya kita gak bisa dibilang asik?" tanya Loreis.

"Gak!" jawab Mia singkat yang dibalas sweat drop Loreis

arren mendekatkan wajahnya ke wajah aria lalu berbisik dengan suara bervolume sangat rendah. "emang kamu mau kalau kita disuruh nge-lemon?" tanya arren
"ogah!! kan melanggar juga!!" seru aria
arren kembali berbisik, "emangnya kalau nggak smut nggak boleh?"
aria merinding, lalu berseru, "kalau boleh juga, aku ogah!!"

Orang-orang lain sedang berbincang-bincang--atau apapun itu. terutama Aria dan Arren. Mereka tampak sedang bertengkar. Dreid berharap pesta bodoh ini cepat selesai.

"Hoi! Kapan mulainya?" Dreid mulai bosan

OOT: Anda gak sekolah kenapa?
______________________________________________________________________________

Quote :

"Hoi! Kapan mulainya?"

"Tergantung, kita mulainya dari Altair-san atau Aria." Jawab Mia gak niat.

"... aku keluar sebentar mencari udara." kata Loreis sambil keluar ruang pesta(?).

"Kalau ada dia pasti jadi seru..." kata Mia sambil tersenyum sedikit melihat keadaan yang sangat jarang dilihat olehnya.

Quote :

"Tergantung, kita mulainya dari Altair-san atau Aria."

"Dari Altair, lah" jawab Aria
"Tapi, kalau dia udah berheti ngunjungin forum gimana?" tanya Arren
"Yah, kita ambil suara aja" jawab Aria

"Kalau usulku sih, gimana kalau kita jalanin dulu dari Aria. terus kalau Altair log in, kita langsung loncat giliran orang berikutnya dan Altair akan memberi perintah. kalau altair sudah memberi perintah, maka orang yang tadi dipotong akan jalan dan gak ada yang berubah posisinya." jelasku yang berharap semoga mereka mengerti.

"yaudah. tapi, kalau pada nggak setuju, kamu yang tanggung jawab" kata aria sambil ngelempar dadu (dice roll)

"Baiklah, daripada lama. nanti RP malah gak jalan dan bakal jadi OOT" jawab Mia sambil mulai menunggu hasil dice roll

"oke..." Aria ngelempar dadu keatas, terus dadunya jatoh

The member 'Alteria' has done the following action : Dices roll

'Battle' : 3