[open] Do-All-You-Want Party

First topic message reminder :

Dalam RP ini, silakan lakukan apapun yang kalian mau selama tidak melanggar peraturan, karena memang itulah tujuan pesta ini!!

Timeline: pertengahan musim gugur

Quote :

"Tuh, Al! minta saran Aria aja~"

"Ah... baiklah..." Ujarku mengiyakan

Lalu aku menghampiri Aria.

"Oke... apa idemu?"

"ALDERD!!" arren langsung berseru kaget

"ohoo... keputusan yang bagus~" kata aria dengan evil smile

"ah, sudahlah! aku mau berdoa saja!" kata arren menyerah

"ufufu~ alderd, gimana kalau kamu nyuruh rei mem- FRENCH KISS-mu~?" kata aria dengan evil smirk

"dia beneran bilang?!" seru arren dalam hati

"tadinya, ini mau kusimpen buat nanti. tapi, ada kesempatan duluan~" kata aria lagi

Rei otomatis blush.

"Wah, udah lama aku ngga liat yang kayak gitu, menarik..." ujar Minachi terpotong

"AWAWAWA-- tunggu! Ini namanya Alderd kena suruh juga!" Seru Rei protes

"nggak. lah. kan dia nggak disuruh tapi mau (kalau dia ngikutin saran aria)" sanggah aria

"udahlah, terima aja. daripada alderd disuruh bunuh orang atau dibunuh" kata arren

"Yaah..." Ujar Alderd sambil melepaskan nafasnya

Alderd menghampiri Reinette untuk lebih dekat lagi. Dan sekarang ia sudah tepat dihadapannya.

"Tidak apa-apa kan? daripada melakukan yang lebih aneh-aneh?!" Kata Alderd pada Reinette

"Nah, sekarang ucapkan perintahnya" kata Aria pada Alderd

"Hah? memangnya perlu? Rei kan sudah tahu..." Sahut Alderd sambil memutar badannya

"Baiklah... Rei... aku ingin kau... menciumku, err--french kiss" Kata Alderd ragu

Reinette blushing dengan refleks.

"Ta--tapi ini kan di tonton beberapa pasang mata... aku nggak bisa! A--aku nggak biasa!!" Seru Reinette membalas perkataan Alderd

"Kalau raja sudah menyuruh, semua harus patuh. Itulah asas dasar king's game ini" kata Aria dengan senyum iblis. Dasar sotoy, main juga baru sekali ini

"Asas yang kedengarannya berbahaya..." eh, kakaknya bukannya ngebenerin atau mendidik gitu, malah ikutan

Reinette langsung stare gak terima pada Aria.

Alderd... di hanya tersenyum. Oh, bukan... sebenarnya ia tertawa kecil.

"Rileks Rei... cukup lakukan seperti biasanya... kau siap?" Kata Alderd pada Reinette

Reinette masih tidak terima dan ragu. Namun, agar semuanya cepat berakhir ia menurut. Ia menganggukkan kepala dengan wajah merah semu-nya. Perlahan ia menghembuskan nafasnya.

"Jadi...?"

Quote :

"Rileks Rei... cukup lakukan seperti biasanya... kau siap?"

"'Cukup lakukan seperti biasanya'?!?! wtf?!" seru Arren dalam hati (wajar, kebanyakan dijejelin bar scene sama Troupe)

"Wow... ternyata beneran..." pikir Aria. sebenernya, dia sama sekali nggak nyangka Al mau beneran

Quote :

"Jadi...?"

perkataan Rei membuat keduanya kembali ke kenyataan

"Yah, laksanakan" jawab Aria singkat

"Hitungan ketiga... oke?"

Reinette mengangguk

"Satu..."

"...Dua"

"...Ti--"

Belum selesai Alderd menyelesaikan hitungannya, Reinette sudah meraih dagu Alderd dengan kedua tangannya. Rei mulai menyatukan kedua bibur mereka. Perlahan ia melumat bibir Alderd dan kemudian ia memasukkan lidah kedalamnya. Mereka saling memagut dalam waktu yang cukup lama. Sampai akhirnya mereka berhenti untuk mengambil nafas. Lalu menyapu cairan saliva mereka dengan punggung tangan.

"...Oke, itu cukup kan?!"

"......."Aria sama Arren bener-bener nggak percaya kalau shinigami baik-baik (mungkin Rei nggak terlalu) macam mereka mau mengikuti saran laknat Aria

"Uwaaa.... beneran ternyata..." komen Arren, masih agak stunned

"Padahal kukira Al bakal main backfire dengan nyuruh aku yang kayak begitu... Jadi kayak gini orang baik..." komen Aria pelan, walaupun cukup bisa didengar

Reinette sinis.

"JADI UDAH KAN?! GANTI GILIRAN JADINYA??!"

"Yap. Nah, sekarang giliran siapa?" tanya Aria pada semuanya

"Giliranku..." Ujar Minachi pada semuanya

"Baiklah... aku boleh langsung memberikan perintah kan?"

"Silakan" kata Arren, walaupun feelingnya rada nggak enak

"Kasih perintah yang bagus, ya!" kata Aria yang bikin level ketakutan Arren nambah

"Tolong, kalau isa, jangan kasih perintah yang menurut Aria 'asik'... Aku benar-benar memohon dengan sangat" mohon Arren

"Emang kenapa?" tanya Aria agak kesel

"Yang kamu sebut 'asik' itu kan yang macem-macem mutilasi. Seseru apapun itu, disini nggak boleh ada pertumpahan darah karena kita nggak tahu cara pake dice roll ataupun sistem battle" kata Arren lagi

"Aku nggak bakal ngebiarin ada pembunuhan disini. Kan 'mereka' udah ngelarang" jawab Aria

"....." Arren terdiam mendengar Aria menyebut 'mereka'.

Arren mengepalkan tangannya kuat-kuat, tapi dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak memperlihatkan perubahan ekspresi. Ekspresinya bisa dia kendalikan dengan baik sehingga amarahnya yang kembali naik begitu mengingat kembali segala ingatan buruk tentang 'mereka' tidak disadari orang-orang di ruangan itu

"Oke... Aria, mudah-mudahan ini kedengaran asik bagimu..." Ujar Minachi

Minachi terdiam sejenak. Menyusun kata-kata yang akan keluar dari mulutnya.

"Aria~ bawakan aku semua makanan yang ada di ruang pesta utama... masing-masing satu... oh iya, cake-nya yang banyak ya!" Perintah Minachi

Ya, baru saja Reinette dan Alderd melakukan kegiatan yang tidak coccok untuk anak-anak.
Lucielle kaget, pertama, Alderd bilang seperti biasa, jadi... Ah, Kedua, Mia ga ngomel-ngomel soal adegan tadi.
Kalau Dreid kaget, OOC namanya.. /plak/
Sekarang giliran Minachi

Quote :

"Aria~ bawakan aku semua makanan yang ada di ruang pesta utama... masing-masing satu... oh iya, cake-nya yang banyak ya!"

"Oh, ya ampun... Dia ngincer makanan toh..." Lucielle sweatdrop
Lucielle mengambil pocket watch dari dalam sakunya, "Hm... Sudah cukup malam..."
"Rhie-kun mana, ya?" gumam Lucielle

"Perintahnya nggak asik, tapi oke deh" kata Aria sambil berdiri

"Berhubung perintah raja harus dituruti"

Aria pergi dari ruangan itu dan memanggil "duplikatnya"

"Ada apa, no.1?" tanya Aria palsu

"Bawa semua makanan dibawah masing-masing satu, plus, cakenya ambil yang banyak. Bawa ke kamar secepatnya" perintah Aria

"Boleh minta bantuan kuli angkut?" tanua Aria palsu lagi

"Silakan. Nah, aku tunggu di kamar" kata Aria sambil berlalu balik ke kamar

---

Sudah sering dia katakan—manusia itu sering sekali melakukan perbuatan yang tidak berguna. But—then again, dia sendiri yang sudah memutuskan untuk naik ke atas sini dan melihat, bukan? Setidaknya—walau memang kontrak yang sudah terjalin itu tidak dapat dibatalkan, dia masih dapat mengamati tindakan mereka yang bodoh itu.

Atau sedikit-sedikit, mencicipi keunikan mereka.

Menghela nafas dengan gusar dan mengacak rambutnya yang sesungguhnya berwarna aneh, pria yang satu ini melangkahkan kakinya sambil mengerutkan dahi. Really. Pesta di saat seperti ini? Di saat yang dia inginkan hanyalah bersantai dan mendapatkan tidurnya yang nyenyak—percaya tidak percaya, kristal turquoise itu memang berkilat dalam kegusaran.

Tapi—sudahlah.

Sekali lagi helaan nafas menyisip keluar dari sela bibirnya dan pria itu menekan bel—hm, seharusnya sebentar lagi ada yang keluar untuk menyambut.

Atau dia akan didepak keluar? Who knows. Tunggu saja ada yang membukakan pintu.

'ting tong'

"ah, ada tamu baru. kalian saja yang bawa makanannya. biar aku yang buka" kata aria palsu pada para pelayan yang sedang membawa makanan

aria palsu pun membuka pintu

"ya? oh, altair-san! silakan masuk!" kata aria palsu dengan angelic smile. "silakan ikuti saya ke ruang pesta" kata aria sambil memberi altair isyarat berupa gesture untuk mengikutinya ke ruangan tersebut

di ruang king's game

'tok tok'

"masuk" kata aria. para pelayan pun masuk dan meletakkan makananan2 tersebut di tengah mereka

''perintah selesai'' kata aria singkat

"Ohh~ akhirnya~ baiklah... lanjutkan permainan bodoh ini sesuka kalian!" Seru Minachi dengan devil smile dan memfokuskan diri pada semua makanan yang tadi dipintanya

Reinette yang sebenarnya ngiler dengan makanan-makanan itu hanya bisa ber-sigh-ria.

"Sekarang giliran siapa?! ah, apa permainannya sudah selesai?" Tanya Reinette