[open] Do-All-You-Want Party

First topic message reminder :

Dalam RP ini, silakan lakukan apapun yang kalian mau selama tidak melanggar peraturan, karena memang itulah tujuan pesta ini!!

Timeline: pertengahan musim gugur

Quote :

"TIDAK BISA FREYA!!! SOALNYA INI MENYANGKUT NAMA YANG MULIA RATU!!!! YANG MULIA RATU BEGITU BAIK, RENDAH DIRI, MEMIKIRKAN RAKYAT!........"

Freya cuma bisa sweatdrop melihat tingkah Mia, sampai akhirnya Loreis mengenakan borgol ke tangan Mia. "Ah terima kasih Loreis-san.. Mia jadi bisa lebih diam.." ucapnya pada Loreis.

Quote :

"TIDAK BISA FREYA!!! SOALNYA INI MENYANGKUT NAMA YANG MULIA RATU!!!! YANG MULIA RATU BEGITU BAIK, RENDAH DIRI, MEMIKIRKAN RAKYAT!........"

"Er.... Mia-sama...."kata Lucielle sambil sweatdrop
"*sigh* There she goes..." kata Dreid pelan
"Eto... Mia-sama... tenanglah.. Hanya ciuman kok... Cuma sebentar, kan? Anda bisa menutup mata dalam waktu beberapa detik..." kata lucielle menenangkan Mia

Quote :

"Eto... Mia-sama... tenanglah.. Hanya ciuman kok... Cuma sebentar, kan? Anda bisa menutup mata dalam waktu beberapa detik..."

"TAPI-" belum selesai Mia membicarakan kalimatnya Loreis sudah bersiap-siap untuk menggerakkan borgolnya.

"Mati aku!" pikir Mia kalang kabut.

"Bagaimana?" tanya Loreis dengan dark aura yang sangat dirasakan oleh Mia.

"Aku... keluar saja deh saat Aria sama Arren menjalankan tugasnya... aku tak mungkin mengkhianati tren dan budaya yang disebarkan yang mulia ratu..." kata Mia lirih.

"Nah jadi bagaimana keputusan kalian kalau Mia keluar?" tanya Loreis.

"Kenapa jadi aku?!" kata Mia kaget.

Quote :

"Ya betul!!! Ganti perintahnya baka Rei!!!! jangan yang aneh-aneh!!! Atakau akan mennerima siksaanku saat pulang kerumah yang bagaikan Tartarus itu!"

Masternya malah jadi protes.

"Heh...?! apa masalahnya??!" Balas Rei

Quote :

'Mia! yg tenang lah.. nanti rei-san malah gak ngeganti perintahnya..."

Freya yang sebenarnya juga tidak setuju menenangkan Mia.

Quote :

"TAPI HAL YANG DILAKUKAN BAKA REI ITU MELANGGARI BUDAYA DAN TREN YANG DISEBARKAN OLEH RATU!!!!! RATU TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT BUDAYA DAN TREN MACAM ITU!!! MESKIPUN TIDAK ADA PERINTAH ASAL ITU UNTUK KEBAIKAN RATU AKU AKAN MEMBUNUHNYA!!!"

Seru Mia dengan nada caps semua (?) sambil mengacungkan pedangnya.

"Ma--master...??!!"

Tapi tidak lama Loreis menggunakan borgolnya untuk menenangkan Mia. Rei yang masih panik pun menghela nafas panjang.

"Oh~ ayolah~ master yang fujoshi ini kan sudah terbiasa dengan adegan itu kaaan~??! kenapa juga mesti keluar??!" Ujar Reinette pada Mia

"*sigh*" aria narik bahu arren terus nyium pipinya arren

"selesai, kan? ngapain ribut?" kata aria ringan

"...hiks..."

"eh?"

"HUWAAA!!" arren langsung meluk aria sambil nangis

"AP--!" aria kaget

"BARU KALI INI KAMU NYIUM PIPIKU! RASANYA... BARU KALI INI AKU DIANGGEP KAMU KAKAK! KAKAK TERHARU!!" seru arren sambil banjir air mata

"LEPASIN, BEGO!!" seru aria sambil meronta dari pelukan arren, tapi arren yg lg kesenengan lebih kuat, jadi gagal

Reinette jawdrop. Baru kali ini dia liat ada cowok yang dicium cewek langsung nangis.

Tapi itu tidak memberinya kepuasan.

"ULANGIN DONG!!! OII MASA CEPET BANGET SIHH??! REPEAT!! REPEAT!!" Kata Reinette dengan laknatnya

"Astaga..." Ujar Minachi pelan

"Nggak ada repeat" jawab aria singkat dan tegas. "lagian kan perintahnya cuma nyium arren doang. nggak dijelasin lebih detail. Kurang lebihnya, salah sendiri"

"EH?!" seru Arren. "Kenapa?! kamu nggak sayang sama kakak?!?!" tanya Arren sambil mempererat pelukannya (?)

"LEPASIN!!!" seru Aria sambil meronta lagi

"KENAPA KAMU BENCI SAMA KAKAK?!?!" kata Arren hampir nangis

"Bukannya benci juga, sih..... cuma sering kesel aja..... kayak sekarang....." jawab Aria pelan

'JREB!!'

".....hiks......" Arren mojok di emo corner

"Udahlah, siapa berikutnya? Lucielle, ya?" kata Aria to the point, nggak meratiin Arren

"Tapi kan aku gak liat jelas!! huuh~ master sih!!" Seru Rei malah menyalahkan masternya

Dan Reinette malah dikacangin sama kayak Arren.

Quote :

"Udahlah, siapa berikutnya? Lucielle, ya?"

"Yo.. Lucy... perintahmu apa~?!"

Quote :

"Tapi kan aku gak liat jelas!! huuh~ master sih!!"

"Untung nggak liat jelas....." pikir Aria

Note: berhubung adegan kisu itu nggak sampe sedetik, nggak ada acara foto-foto karena mustahil (disana kan kamera kalau mau moto harus nunggu 10 detik tanpa gerak dulu)

"Hiks..." Mia mulai meneteskan air matanya.

"Lho! kenapa?!" tanya Loreis panik.

"Aku mengkhianati tren ratu dengan melihat adegan itu... hiks... maafkan saya yang mulia ratu..." Mia mulai menangis kecil...

"Hah... selanjutnya Lucielle kan?" tanya Loreis.

Quote :

"Aku mengkhianati tren ratu dengan melihat adegan itu... hiks... maafkan saya yang mulia ratu..."

"ga penting.... apa pula hubungannya sama ratu? Kalau menurut info yang kudapet dari baca judgement, selama masih muhrim sih boleh-boleh aja" kata Aria

"Muhrim...? oh, itu....." kata Arren

"Jadi, nggak ada salahnya" kata Aria lagi

"Untung Aria baca Judgement....." pikir Arren

"Tapi tapi... bahkan ratupun tidak pernah berciuman dengan anak laki-laki sebelum menikah... (Lewat mbah wikipedia)" kata Mia.

"Nah sekarang si Lucielle bakal ngasih perintah apa?" tanya Loreis.

"Entahlah..." kata Mia yang masih mojok dipojokan.

"Hah... benar-benar deh..." kata Loreis.

"Oi Giotto! kaukan mantan kakak angkatnya. bikin dia ketawa gih." kata Loreis yang berhasil membuat Giotto sweat drop

Quote :

"Oi Giotto! kaukan mantan kakak angkatnya. bikin dia ketawa gih."

aku langsung sweat drop begitu mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Loreis.

"Memang sih waktu kecil aku sering bikin Mia tertawa sampai sakit perut... tapi itukan karena hal konyol..." pikirku.

"Hah... nanti dia juga diam sendiri misalnya ada hal penting." kataku sambil mengingat masa laluku dengan Mia.

"Selain bikin Mia tertawa, aku juga pernah bikin dia nangis sih..." pikiranku terus berlanjut sambil mengingat hari itu

Flash back

"Gio... aku bosan... temani aku keluar kota sebentar yuk..." kata Mia yang berumur 7 tahun.

"Bukannya kau harus mempelajari buku yang ayah berikan hari ini?" tanyaku.

"Sudah selesai." jawabnya singkat.

"Cepat..." pikirku sweat drop.

"Ayolah... aku gak akan bikin masalah deh..." kata Mia terus memohon padaku.

"Hah... baiklah... cuma 15 menit." kataku mengaku kalah.

"Bentar banget..." protes Mia.

"Kalau gitu 20 menit." kataku.

"Baiklah..." katanya lesu.

Down Town

"Gio! jadi itu yang namanya penjual koran keliling?" tanya Mia.

"Iya itu namanya penjual koran keliling." jawabku.

"He..." Mia hanya terus melihati kota yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

"... Mia... aku ingin pergi sebentar... kau jangan kemana-mana." kataku.

"Baik!" jawabnya senang.

15 menit kemudian

"Hah... Mia maaf lama, tadi aku bertemu teman lamaku di panti asuhan... kau tidak apa-apa? ngomong-ngomong kita sudah mes-" aku terkejut melihat Mia tidak ada.

"Mia?! Kau dimana?!" panggil sambil berteriak.

"Kau kenapa?" tanya seorang laki-laki dewasa.

"Permisi paman, apakah kau melihat anak permpuan yang berpenampilan seperti laki-laki yang tadi bersamaku?" tanyaku panik.

"Oh! anak yang tadi? Tadi dia diajak pergi secara paksa dengan pakaian seperti 'man ini black'." kata-kata paman tadi membuatku sweat drop.

"Kalau boleh tahu kemana arahnya?" tanyaku.

"Dibelakang rumah susun itu." jawabnya.

"Apa sudah lama?" tanyaku.

"Baru sekitar 1 menitan yang lalu." jawabnya lagi.

"Terimakasih!" kataku langsung segera berlari kebelakang rumaj susun itu.

Dibelakang rumah susun

"Mia?!" Panggilku.

"Gio!" kata Mia yang langsung berlari kearahku sambil memegang tongkat besi.

"Kau tak apa-apa?" tanyaku.

"Iya... tapi aku hanya berhasil menjatuhkan 2 orang. maaf Gio." kata Mia.

"Semuanya ada 4 orang?" tanyaku.

"Iya..." katanya.

"Kau benar-benar tidak apa-apa?" tanyaku lagi.

"Iya kok." katamu sambil mengernyit akibat tertusuk oleh pisau.

"Ya sudah kalau begitu... tutup mata saja..." kataku.

"Tapi yang 2 orang lagi bawa pistol." katamu.

"Tampaknya 2 anak OHMSS melaksanakan reunian..." kata salah satu laki-laki yang ada disana.

"Mia kau tutup matamu." perintahku.

"I-iya..." jawabmu sambil mulai menutup matamu.

"Kau mau apa sekarang?" tanya teman dari laki-laki itu.

"Tebak saja." kataku.

"Berikan petunjuk." kaya laki-laki itu.

"Kalian telah melukai adikku." kataku.

"Entahlah." katanya sambil mengancungkan pistolnya.

"Hm... sudah kuduga." kataku sambil menyeraang maju.

5 menit kemudian

"Nah sekarang kau bisa buka matamu Mia." kataku.

"..." kaua hanya bisa terdiam melihat keadaan yang sudah tenang.

"Nah ayo pulang." kataku.

"Gio..." kau hanya bertaampang sedih melihat badanku yang sedikit terlukaa dibandingkan kau.

"Gak apa-apa. Ayo pulang." kataku sambil mulai menarik tangannya.

"Hiks... maaf... maafya..." katamu sambil menangis.

"Eh?! Gak usah nangis! Aku gak apa-apa kok!" kataku sambil berusaha menenangkannnya.

"Hiks... hiks... maaf..." katamu lagi.

"Ya sudah... kau kumaafkan..." kataku sambil mengelus kepalanya.

End Flash back

"Hah... jadi Lucielle akan memberikan perintah apa kira-kira?" tanyaku pada diriku sendiri.

"Lucielle... cepetan kasih perintah! ini perintah!" seru aria sambil ngacungin tongkatnya

"sabar dulu, ar..." kata arren (yang udah sadar) untuk menenangkan aria (sambil ngelus kepala aria, kayak biasa)

"lama!" seru aria lagi

"sabar, ya~" kata arren lagi, kali ini meluk aria dari belakang

'BUOGH!!'

"GHUWAAKH!!"

Arren mental sampe nabrak tembok, tapi masih sadar

"aria kok jahat sama kakak~?" tanya arren melas

"salah sendiri!" balas aria

"haha... untungnya hanya nyium pipi... kalian berdua akrab sekali ya? benar-benar mirip 'kakak-adik' .." ujarnya dengan santai. "hung... jadi berikutnya giliran lucielle-san ya??"

aria mau jawab, "ya--"

tapi dipotong arren, "kita emang udah kayak sodara! aku aja kadang lupa kalau kita bukan kakak adek!" jelas arren penuh semangat dan kebahagiaan

"bener juga, ya... aku juga lupa..." gumam aria

"hah?!" tiba-tiba arren noleh ke aria dengan tampang kesenengan

"apa?" tanya aria

"ternyata kamu nganggep aku kakakmu!! senangnya~~" kata arren lagi sambil (sangat) mengeratkan pelukannya

"LEPAAAAS!!" seru aria sambil meronta

Quote :

"hung... jadi berikutnya giliran lucielle-san ya??"

"Yup... Er... saya mikir dulu...." lucielle berpikir sejenak untuk mencari ide bagus

Quote :

"ternyata kamu nganggep aku kakakmu!! senangnya~~"

tiba-tiba Arren memeluk Aria

Quote :

"LEPAAAAS!!"

Aria berteriak, meronta-ronta karena di peluk Arren
Lucielle hanya bisa sweatdrop

"Eto... saya boleh ke kamar untuk ganti baju dulu? Saya agak tidak enak kalau pake baju maid seperti ini... Giliran saya dilewat saja dulu..." Lucielle berlari ke arah pintu keluar
"Jadi, selanjutya giliran ku, kan?" Dreid tersenyum kecil

"udah jelas, kan? mau apa?" tanya arìa nggak sopan

Quote :

"Jadi, selanjutya giliran ku, kan?" Dreid tersenyum kecil

"Iya terus kenapa?!" tanya Mia yang rupanya udah berhenti memojok /Plak!/

"Hati-hati..." kata Loreis pelan.

"Hah?!" Mia hanya bingung.

"Bukan apa-apa." jawab Loreis.

"Jadi apa perintahnya?!" tanya Mia dengan sangat tidak sopan.

Quote :

"udah jelas, kan? mau apa?"

"kalau begitu, Mia, coba kau ejek ratu selama kurang lebih 5 menit!" Perintahah Dreid

Quote :

"kalau begitu, Mia, coba kau ejek ratu selama kurang lebih 5 menit!" Perintahah Dreid

"APA?!!!!" Mia kaget bukan main.

"... boleh juga..." kata Loreis.

"Bagaimana bisa aku menghina yang mulia ratu yang super sempurna itu?!!!!" teriak Mia

"Sudah.... lakukan saja..." kata Loreis.

"Tidak bisa!!! Yang mulia ratu sangat sempurna!!! seorang pemimpin yang baik! Dia merupakan Titisan dewa yang paling hebat!!!!!" teriak Mia lagi.

"..........." Loreis hanya bisa diam.

"Ganti perintahnya!!!!!" kata Mia

"emang apa salahnya? dia nggak tahu ini" kata aria ringan

"ini lebih berat dari itu, aria...." kata Arren sweatdrop

"emang kenapa? cuma bilang ratu itu *piiiiiiiip* *piiiiip* dan *piiiiip*, kan?" tanya aria ringan

"--!!" Arren dan semua orang disana mangap

Quote :

"emang kenapa? cuma bilang ratu itu *piiiiiiiip* *piiiiip* dan *piiiiip*, kan?"

"A........" Mia tak bisa berkata apa-apa lagi.

"Benar juga sih..." Loreis ikut-ikutan.

"Itu sama sekali gak benar Aria!!!! Darimana kau punya pemikiran bahwa ratu itu *piiiiiiiip* *piiiiip* dan *piiiiip*?!" tanya Mia gak percaya.

"Setiap orang kan punya pendapat yang berbeda..." kata Loreis.

"Tapi tetap saja zaman kepemimpinan ratu Victoria itu sangat berjaya! bahkan disebut-sebut sebagai zaman dimana matahari tidak pernah tenggelam (kalau gak salah)!!!!" kata Mia.

"... cepat laksanakan perintahnya..." kata Loreis mengingatkan Mia.

"Uh... kalau bisa sih aku mendingan yang lain saja deh perintahnya..." kata Mia lirih

Quote :

"Itu sama sekali gak benar Aria!!!! Darimana kau punya pemikiran bahwa ratu itu *piiiiiiiip* *piiiiip* dan *piiiiip*?!"

"............" Aria diem

Quote :

"Uh... kalau bisa sih aku mendingan yang lain saja deh perintahnya..."

"bukannya perintahya udah selesai?" gumam arren pelan

"... apa maksudnya?" tanya Mia bingung.

"..." Loreis mulai berpikir.

"Dan Aria! Janga pernah sekali lagi bilang bahwa ratu itu *piiiiiiiip* *piiiiip* dan *piiiiip*!!!!! Kau tidak tahu sejarah ratu apa?!" Tanya Mia.

"Memang seperti apa sejarahnya?" tanya Loreis.

"Hah... dengar baik-baik! Ratu Victoria mempunyai nama lengkap Alexandrina Victoria. Yang mulia ratu lahir di Istana Kensington, London, Inggris, 24 Mei 1819 adalah Ratu dari Britania Raya dan Irlandia dari 20 Juni 1837, dan Ratu India dari 1 Januari 1877. Pemerintahannya berlangsung sampai sekarang dan dikatakan lebih lama dari raja atau ratu Britania manapun. Pemerintahan Victoria ditandai oleh ekspansi besar-besaran dari Imperium Britania. Zaman Victoria adalah puncak dari Revolusi Industri, suatu masa perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang penting di Britania Raya. Pada masa tersebut, Imperium Britania mencapai puncaknya dan menjadi suatu negara adi kuasa yang digjaya.

Yang mulia ratuVictoria, yang hampir sepenuhnya berdarah Jerman (kecuali dari leluhurnya Sophia dari Hanover yang merupakan cucu dari garis perempuan dari James I).

Awal kehidupan Yang Mulia ratu!

Ayahanda yang mulia ratu Victoria, Duke dari Kent dan Strathearn, adalah putra keempat dari Raja George III dan Ratu Charlotte. Ibundanya adalah Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld. Anak sulung George III, Pangeran Wales (kelak Raja George IV), hanya mempunyai seorang anak, Putri Charlotte Augusta dari Wales. Ketika Putri Charlotte Augusta meninggal dunia pada 1817, anak-anak lelaki Raja George III yang belum menikah berebutan menikah dan mendapatkan anak untuk menjamin garis keturunan mereka. Pada usia 50 tahun, Duke dari Kent dan Strathearn menikahi Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld, saudara perempuan dari duda Putri Charlotte Pangeran Leopold dari Saxe-Coburg-Saalfeld dan janda dari Karl, Pangeran dari Leiningen.

Yang Mulia Victoria, anak tunggal dari pasangan itu, dilahirkan di Istana Kensington, London pada 24 Mei 1819. Ia dibaptiskan di Ruang Cupola dari Istana Kensington pada 24 Juni 1819 oleh Uskup Agung Canterbury (Charles Manners-Sutton), dan orang tua baptisnya adalah Prince Regent, Kaisar Alexander I dari Russia (untuk menghormatinya, ia diberikan nama pertama sesuai dengan Kaisar Alexander), Ratu Charlotte dari Württemberg dan Dowager Duchess dari Saxe-Coburg-Saalfeld.

Meskipun dibaptiskan dengan nama Alexandrina Victoria, sejak lahir ia secara resmi disebut Yang Mulia Putri Victoria dari Kent." Jelas Mia panjang lebar.

"....... ho....." Loreis hanya bisa sweat drop dengan penjelasan Mia

"Begitulah sejarahnya!!! Masih ada yang tidak mengerti?!" Tanya Mia kepada semuanya yang ada disitu.